PAN itu tentu bersaing dengan partai-partai yang sudah eksis ya. Ada PDIP, Golkar, Gerindra, kalau berbasis islam ada PKB, PKS.
Tentu PAN akan seperti apa tergantung pada kinerja PAN sendiri, tergantung kinerja kader PAN, tergantung sikap PAN menyikapi perkembangan apa yang dirasakan publik.
Jadi sangat tergantung pada internal partai itu sendiri, tidak pengaruh pada partai lain atau pihak lain. Jadi sepenuhnya PAN seperti apa di pemilu nanti tergantung pada kinerja kita.
Keluarnya Amien Rais sebagai tokoh sentral itu tidak banyak berpengaruh ya bagi PAN. Bisa disimpulkan begitu?
Tadi saya mengatakan tergantung pada kinerja kader PAN. Karena PAN kan di survei tadi rata-rata cuma 1,8 persen, jadi kalau ingin sukses ya tergantung kinerja kita.
Artinya tidak tergantung survei atau kinerja Zulkifli Hasan sendiri, atau Sekjen sendiri. Tidak, itulah hebatnya PAN, tergantung pada kinerja bersama.
Walaupun di survei 1,8 persen, tapi yang kerja banyak, sungguh-sungguh, hasilnya bisa seperti ini.
Kemudian pak Amien Rais itu di PAN tidak tergantikan, karena pendiri dan tokoh di reformasi. Jadi di PAN, pak Amien Rais tidak tergantikan.
Cuma memang orang yang seperti pak Amien Rais, Gus Dur, ibu Megawati, kan orang-orang spesialis khusus, itu tidak banyak. Kalau seperti saya atau Sekjen ini yang biasa ini ada banyak.
Oleh karena itu orang yang banyak ini perlu kita organized dengan baik agar bisa menjadi satu kekuatan sehingga menghasilkan kinerja yang terbaik.
Bagaimana hubungan silaturahmi Pak Zulhas dengan Pak Amien?
Alhamdulillah semua baik-baik. Yang paling penting adalah PAN ini. Coba bayangkan kalau di Indonesia tidak ada PAN.
PAN adalah partai terbuka, asasnya Pancasila, di PAN semua orang punya kesempatan sama. Asasnya prestasi dan kompetensi.
Walaupun partai terbuka, memang 80 persen kadernya Islam, tentu basis pemilihnya paling besar Islam.