5. Penggerak Program Sistem Konversi Limbah Organik Untuk Ciptakan Ketahanan Pangan, Arky Gilang Wahab dari Banyumas, Jawa Tengah.
6. Pemberdaya Masyarakat Melalui Sanitasi, M. Agus Rahmatullah dari Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Finalis di bidang kewirausahaan:
7. Sang Inovator Tempe, Benny Santoso dari Badung, Bali.
8. Perintis "Es Gak Beres yang Sangat Beres", Yudi Efrinaldi dari Asahan, Sumatera Utara. Finalis di bidang teknologi:
9. Pemberdaya Nelayan dengan "Lobstech" melalui Penerapan Teknologi Berbasis IOT, Hendra dari Jember, Jawa Timur.
10. Peracik Diet Sehat untuk Ternak Kambing dan Ayam, Visista Pratama Ashadi dari Lahat, Sumatera Selatan.
Finalis dari kategori kelompok:
11. Pejuang Pendidikan Dari Kepulauan Kei, Gregor Gauden Jeujanan dari Kepulauan Kei Kabupa, Maluku.
12. Penggerak Sistem Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Teknologi, Siti Salamah dari Tangerang Selatan, Banten.
Pada kategori khusus pejuang tanpa pamrih di masa pandemi COVID-19 terdapat 10 finalis, yaitu:
1. Pejuang Melawan COVID-19, Acep Wiguna dari Karawang, Jawa Barat.
2. Penggerak IPF Quickresponse "Siaga COVID-19", Ani Wahyu Rachmawati dari Bandung, Jawa Barat.
3. Sahabat Difabel dari Kupang, Elmi Sumarni Ismau dari Kupang, Nusa Tenggara Timur.