Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolf Supratman.
Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres yang kemudian kini dikenal sebagai ikrar Sumpah Pemuda.
Istilah Sumpah Pemuda muncul setelah kongres itu selesai dan kini tercatat di
prasasti dinding Museum Sumpah Pemuda.
Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia, berbunyi :
Pertama
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA.
Kedoea
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA.
Ketiga
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA.
(Tribunnews.com/Tio)