G20 merangkul negara maju dan berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis, utamanya yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika Latin.
Pembentukan G20 tidak lepas dari kekecewaan komunitas internasional terhadap kegagalan G7 dalam mencari solusi terhadap permasalahan perekonomian global.
G7 adalah kelompok negara-negara besar dengan ekonomi maju dan masyarakat terbuka.
G20 pada awalnya merupakan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral.
Namun sejak 2008, G20 menghadirkan Kepala Negara dalam KTT dan pada 2010 dibentuk pula pembahasan di sektor pembangunan.
Sejak saat itu G20 terdiri atas Jalur Keuangan (Finance Track) dan Jalur Sherpa (Sherpa Track).
Sherpa diambil dari istilah untuk pemandu di Nepal, menggambarkan bagaimana para Sherpa G20 membuka jalan menuju KTT (Summit).
Baca juga: Delegasi Negara Anggota G20 Tetap Boleh Masuk Indonesia, Ini Kriteria WNA yang Dapat Pengecualian
Baca juga: KSAL Akan Siapkan KRI, Pesawat Udara Hingga Pasukan Marinir Untuk Dukung Pengamanan KTT G20
Jenis Pertemuan G20
Ada beberapa jenis pertemuan dalam G20, berikut di antaranya seperti dikutip dari bi.go.id.
1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)/Summit
Ini merupakan puncak dari proses pertemuan G20, yaitu rapat tingkat kepala negara/pemerintahan.
2. Ministerial & Deputies Meetings/Pertemuan Tingkat Menteri dan Deputi
Pertemuan ini diadakan di masing-masing area fokus utama forum.
Pada Finance Track, Ministerial Meetings dihadiri oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral, yang disebut Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings (FMCBG).
Sementara pertemuan para deputi disebut Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD).
3. Kelompok Kerja/Working Groups
Ini merupakan pertemuan para ahli dari negara G20.
Working Groups menangani isu-isu spesifik yang terkait dengan agenda G20 yang lebih luas, yang kemudian dimasukkan ke dalam segmen kementerian dan akhirnya KTT.
(Tribunnews.com/Tio)