"Bukan kerja satu, dua, tiga orang, ini kerja gotong royong, semuanya bekerja. Enggak bisa kerja kalau ada yang mengklaim ‘Wah ini suksesnya Presiden’ enggak ada, enggak boleh seperti itu. Karena ini saya rasakan semuanya bekerja dan negara lain itu yang enggak punya, gotong-royong itu enggak punya," ujar Presiden.
Presiden menjelaskan bahwa kerja keras terus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari level atas hingga para tenaga kesehatan di puskesmas. Kepala Negara menyebut, Indonesia memiliki ribuan puskesmas yang siap melayani masyarakat di masa pandemi Covid-19.
"Betul-betul mati-matian. Kalau negara lain hanya punya rumah sakit, kita sampai memiliki 10 ribu puskesmas di seluruh Tanah Air," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara mengungkapkan rasa syukurnya karena sampai saat ini, Indonesia telah menyuntikkan sebanyak 263 juta dosis vaksin kepada masyarakat. Presiden mengatakan bahwa hal tersebut dapat dicapai berkat kerja keras dari berbagai pihak.
"Kita dosis satu sudah 73 persen, dosis dua sudah 51 persen, dan anak-anak sudah juga dimulai disuntik 6-11 tahun sudah satu juta, ini padahal baru berapa hari. Ini enggak mungkin kerja sendirian, semuanya termasuk PSI juga sama tadi kita lihat vaksinasi, semua," lanjutnya.
Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa upaya pemerintah dengan membangun infrastruktur merupakan salah satu fondasi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Presiden mengungkapkan, Indonesia tidak dapat bersaing dengan negara lain tanpa adanya fondasi tersebut.
"Kita ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita, kita ingin menyiapkan _competitiveness_, daya saing negara kita, dan yang paling penting kita ingin membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya, kalau fondasinya tidak ada, hal yang fundamental ini tidak kita bangun, jangan bermimpi ke mana-mana,” tandas Presiden.(*)