Hingga kini, ada tiga varian yang sekarang masuk sebagai VUM, yang masih di monitor untuk mengetahui situasinya.
Jika hasil monitor dapat dianggap tidak bermasalah, kemungkinan akan dimasukkan dalam Formerly monitored variants.
Namun, jika hasil monitor menyatakan bermasalah, maka akan dijadikan Variant of Interest.
"Jadi, baiknya kita amati dulu perkembangan varian B.1640.2 ini, dan jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan dan apalagi jangan pula terlalu cepat menjadi panik berdasar berbagai analisa yang belum tentu tepat," jelas Prof Tjandra.
Hingga kini, ada lima varian yang ditetapkan oleh WHO sebagai “Variant of Concern (VOC)” (termasuk Omicron) dan 2 lainnya adalah “Variant of Interest (VOI)”, yang semuanya menggunakan nama sesuai abjad Yunani.
Baca juga: Kasus Pertama Flurona Dilaporkan di Los Angeles Saat Omicron Menyebar
Perbandingan dengan kasus Varian Omicron
WHO hingga kini sedang memantau varian IHU yang terdeteksi pada sejumlah kecil pasien di Prancis, dikutip dari New York Times.
Varian B.1.640.2 pertama kali diidentifikasi pada Oktober dan diunggah ke Gisaid, pada 4 November 2021.
Sejauh ini hanya ada 20 sampel yang telah diurutkan, dan hanya satu sampel sejak awal Desember 2021.
Abdi Mahmud, seorang manajer pandemi Covid-19 W.H.O., mengatakan varian tersebut telah ada di radar WHO sejak November 2021, tetapi varian itu tidak menyebar secara luas selama dua bulan terakhir.
“Virus itu memiliki banyak peluang untuk menyebar,” katanya.
Sebaliknya, varian Omicron, yang pertama kali diunggah ke Gisaid pada 23 November, memiliki lebih dari 120.000 urutan dalam database.
Omicron telah terdeteksi di setidaknya 128 negara, menurut W.H.O., dan memicu rekor jumlah kasus tertinggi di banyak bagian dunia.
Baca juga: Jadi yang Pertama di Amerika Latin, Chili akan Berikan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat
Varian IHU masih dalam tahap penelitian