"Respon cepat thd tuduhan korban: Untuk fakta yang krusial: Saya TIDAK PERNAH BERTEMU dg tim/delegasi AJI/LBH Pers, tidak pernah tahu kedatangan mereka dan tidak diberitahu. Bagaimana bisa saya mengusir? Saya bersedia diperiksa utk kesaksian krusial ini," tulis FG.
FG juga menulis bantahan di akun Facebooknya.
"Saya tidak ingin dibela dalam kasus ini. Saya hanya ingin Anda mendengar versi saya, tanpa harus serta-merta mempercayainya," tulis FG.
"Saya bersedia diperiksa oleh sebuah tim independen untuk menguji kesaksian ini," katanya lagi.
Di akun facebook-nya FG juga menulis kronologis kejadian 7 tahun lalu itu versi dirinya, saat ia masih bekerja sebagai pemimpin redaksi di Majalah Geotimes.
IW diakui FG saat itu merupakan salah satu reporternya.
Berikut penjelasan lengkap FG di akun facebooknya:
1. Suatu hari saya menerima laporan yang disampaikan oleh beberapa reporter pria. Mereka mewakili IW yang mengaku coba diperkosa oleh Z.
Peristiwa itu, menurut mereka, terjadi di kantor kami, di Jalan Lembang, Jakarta Pusat. Mereka mendesak saya mengambil tindakan pemecatan.
Saya bilang kepada mereka: "Mencoba memperkosa adalah perbuatan kriminal. Itu tidak cukup dengan hukuman pemecatan. Kriminal harus dilaporkan ke polisi dan dihukum."
2. Kepada saya, Z memberi kesaksian berbeda, dia membantah melakukan apa yang dituduhkan. Z teman dekat saya (saya mengenal istri dan keluarganya).
3. Saya meminta teman-teman pendamping IW untuk mencarikan satu pihak/lembaga yang bisa mengkaji tuduhan secara independen.
"Biar obyektif, mengingat kedekatan saya dengan Z, kalian yang cari dan putuskan."
Teman-teman memutuskan Yayasan Pulih untuk memverifikasinya. Pulih adalah lembaga advokasi pembela korban perkosaan. Saya setuju.