TRIBUNNEWS.COM - Ekonom yang juga Ketua Dewan Pakar PAN, Dradjad Wibowo berharap pemerintah peka terhadap mafia laboratorium kesehatan.
Khususnya pada proses pemeriksaan tes PCR, karena mafia labkes tersebut berani mengubah hasil tes Covid-19 yang negatif menjadi positif.
Tentu hal ini sangat merugikan masyarakat.
Berkaca dari pengalamannya, Dradjad awalnya lebih memilih diam saat hasil tes PCR dirinya diubah menjadi positif, padahal asline negatif.
Dradjad awalnya memaklumi hal semacam itu, tapi setelah pihaknya mendengar ada kejadian serupa, ia merasa wajib bersuara.
Baca juga: Covid-19 Terus Bermutasi, Begini Cara Kerja Tes PCR untuk Tetap Bisa Mendeteksi Virus
Baca juga: Seorang Ibu Protes Hasil PCR dan Antigen Positif Covid-19 Padahal Belum Ikut Tes, Ini Kata Bumame
"Saya menjadi korban tidak langsung dari mafia laboratorium kesehatan yang memositifkan orang."
"Tadinya saya diam karena berharap skandal di atas hanya kebetulan saja."
"Tapi setelah mendengar ada kejadian serupa, saya merasa wajib bersuara," kata Dradjad dalam pernyataan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Jumat (4/2/2022).
Kronologi Hasil Tes Ternyata Negatif
Dradjad menjelaskan kronologi awal mula dirinya harus melakukan tes PCR setelah mengetahui seorang rekannya positif Covid-19.
"Kejadiannya pada tanggal 25 Januari 2022 kemarin, salah satu sahabat terdekat saya memberi tahu kalau hasil PCR tes Covid-19 yang bersangkutan positif."
Baca juga: Covid-19 Terus Bermutasi, Apakah Alat Tes PCR Masih Akurat untuk Mendeteksi?
"Dia memberi tahu saya karena sebelumnya (tepatnya) dua hari berturut-turut bertemu dengan saya," kata Dradjad.
Dradjad menjelaskan bahwa rekannya positid Covid-19 setelah melakukan PCR di salah satu laboratorium kesehatan yang tergolong baru.
"Yang bersangkutan (melakukan) tes di salah satu laboratorium kesehatan baru yang bermunculan selama pandemi."