"Nama lab ini cukup dikenal dan saya tahu nama pemiliknya," lanjut Dradjad.
Karena rekan Dradjad tergolong disiplin prokes, Dradjad meminta rekannya untuk tes ulang di laboratorium yang sudah sering dikunjungi Dradjad.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Tes PCR di Lab-lab Jakarta Penuh
"Ternyata hasil tes PCR yang bersangkutan negatif. Alhamdulillah."
"Tapi efeknya, (rencana) opname dia gagal."
"Padahal yang bersangkutan sudah antri beberapa bulan."
"(Belum lagi) seluruh keluarga serumahnya juga harus tes (mengantisipasi adanya penularan dalam lingkup keluarga), termasuk ibu dan ibu mertuanya yang sudah berusia lanjut."
"(Karena saya dua hari berturut melakukan kontak atau bertemu dengannya) saya (mau tidak mau) juga harus tes PCR dan isolasi, pisah dari cucu dan keluarga."
"Namun ternyata saya negatif, karena (awalnya) memang sahabat saya itu negatif (tapi dibuat positif)."
Baca juga: Manajer Ajukan Syarat Bagi yang Ingin Jenguk Tukul Arwana: Saya Minta Hasil Swab Antigen atau PCR
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali saya meminta Menteri Kesehatan Budi Sadikin untuk segera sigap mengatasinya.
Dradjad juga meminta pemerintah untuk segera lakukan pemeriksaan dan audit terhadap laboratorium-laboratorium baru.
"Menkes Budi Sadikin bertanggung jawab. Dia harus sigap mengatasinya."
"Segera lakukan pemeriksaan dan audit total terhadap laboratorium-laboratorium, terutama yang baru. Jangan lihat latar belakang politik mereka."
Jika ada indikasi kesengajaan terkait membuat hasil tes seseorang menjadi positif Covid-19, maka seharusnya izin mereka dibekukan.
Baca juga: Minta Masyarakat yang Alami Flu dan Batuk Segera Tes Antigen atau PCR, Luhut: Tidak Perlu Takut
Karena ini bisa saja adalah modus operandi laboratorium kesehatan saja.
Sebagai bagian dari jaringan peneliti Covid-19 dunia, Dradjad juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih laboratorium.
"Dan jangan segan lakukan tes ulang di laboratorium lain yang memang bisa dipercaya," pungkas Dradjad.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)