News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Repdem Maafkan Haikal Hassan Soal Ceramah yang Menyebut Bung Karno Tukang Penjara Ulama

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustaz Haikal Hassan berkunjung ke Kantor DPN Repdem dan meminta maaf atas viral ceramahnya yang menyebut Bung Karno tukang memenjarakan ulama, Jumat (18/2/2022)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ustaz Haikal Hassan menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf langsung atas polemik potongan ceramah yang menyebut Bung Karno tukang penjara ulama yang viral di media sosial.

Akibatnya, Haikal Hassan dilaporkan Relawan Perjuangan Demokrasi di Bareskrim Mabes Polri beberapa waktu lalu.

Ia dituding mendiskreditkan proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia Bung Karno karena sebutan 'Tukang Penjarakan Ulama'.

Untuk itu, Haikal berinisiatif bertemu dengan pimpinan organisasi sayap PDI Perjuangan, DPN Repdem di kantor DPN Repdem, Jumat (18/2/2022).

Ketua DPN Repdem Irfan Fahmi mengatakan, atas arahan DPP PDIP, Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP yang juga Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN REPDEM) menerima permohonan maaf Haikal Hassan atas ceramahnya yang kontroversial.

"Arahan dari DPP PDIP tersebut juga sesuai dengan ajaran Ibu Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga putri Proklamator Bung Karno. Beliau mengajarkan bahwa sebagai kader PDI Perjuangan yang merupakan kaum Nasionalis Soakarnois diajarkan untuk senantiasa memberikan maaf kepada siapapun yang telah melakukan kesalahan dan mengakui kekeliruannya," kata Irfan kepada wartawan, Jumat (18/2/2022).

Irfan berharap setelah polemik ini selesai, tidak ada lagi tokoh masyarakat lainnya yang melontarkan ucapan  bersifat mendiskreditkan, apalagi menghina Bung Karno.

Baca juga: Repdem Terima Permohonan Maaf Haikal Hasan Soal Bung Karno

Ia juga berharap tak ada lagi pernyataan yang mendiskreditkan tokoh-tokoh pendiri bangsa lainnya.

Terlebih, sebagai pendiri bangsa yang sudah wafat, lanjut Irfan, harus dihormati bukan dihina karena tidak sesuai dengan ajaran Islam maupun ajaran agama-agama lainnya. 

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan bangsanya. Dan kita mengetahui bahwa Bung Karno lah pemimpin bangsa yang telah memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia sehingga kita telah menikmati alam kemerdekaan hingga 76 tahun lamanya," tuturnya.

Irfan menambahkan, Bung Karno merupakan pendiri bangsa yang telah menggali nilai-nilai Pancasila sehingga disetujui dan disepakati oleh para Pendiri Bangsa lainnya.

Atas sumbangsih pemikiran dan gagasannya, Pancasila disepakati sebagai Dasar Negara Indonesia hingga saat ini.

"Sudah sepatutnya siapapun untuk menghormati semua pahlawan dan tokoh pendiri bangsa yang telah memberikan sumbangsih untuk Indonesia. Sehingga Pancasila abadi sampai saat ini," tuturnya.

Irfan menegaskan, jika fakta sejarah membuktikan bahwa Bung Karno tercatat sebagai pemimpin bangsa Indonesia yang banyak jasa dan mewarisi banyak pikiran konstruktif terhadap agama Islam dan dunia Islam.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini