Mendengar hal tersebut, Jenderal Andika lantas membandingkan spesifikasi tank tersebut dengan tank leopar yang sudah memiliki teknologi otomatis.
"(Meskipun metalurginya bagus,- red) Tapi kan seperti begini loh, misalnya Leopard itu kan sudah otomatis, ini kan belum, bidiknya benar-benar. Kalau itu (Leopard) nembak sambil jalan bisa mas, itu teknologi baru, ini sudah kelamaan," katanya.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Persilakan Prajurit TNI Diperiksa di Kejaksaan Agung Terkait Kasus Paniai
Karena itu, Panglima TNI meminta kepada Korps Marinir untuk mengajukan modernisasi alutsista ke Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Ia pun menekankan lebih baik mengajukan alutsista baru agar teknologinya lebih mumpuni.
Jenderal Andika lantas menceritakan bagaimana ketika dirinya masih menjabat KSAD mengajukan pengadaan helikopter V-22 Osprey.
"Menurut saya sudahlah. Kayak kami Angkatan Darat pengajuan, kalau akhirnya jadi kan keputusan itu di Kemhan, yang kami ajukan Osprey tidak main-main. Kalau mengusulkan itu ya yang baru sekalian," ungkapnya.
Setelah melihat kendaraan tempur, Andika kemudian melihat alat komunikasi yang dimiliki marinir.
Ia menginginkan alat-alat komunikasi yang dimiliki Korps Marinir bisa digunakan dalam tugas sehari-hari, khususnya yang bertugas di pulau-pulau terluar.
Baca juga: Gugatan Usia Pensiun TNI di MK Buka Peluang Jenderal Andika Tetap Jadi Panglima Hingga 2024
Selanjutnya Andika pun meninjau senjata yang digunakan korps marinir.
Dalam kesempatan tersebut, Andika kembali menekankan tentang modernisasi alutsista.
Ia mengatakan senjata api yang digunakan harus sudah menggunakan optik dan laser.
"Kalau pun bukan untuk pasukan khusus, nggak apa-apa. Lebih baik saya dapat lebih sedikit tapi lengkap. Daripada dibanyak-banyakin," katanya.
Sapa prajurit di luar negeri dan pulau terluar
Dalam kesempatan tersebut Jenderal Andika juga sempat menyapa prajurit-prajurit korps marinir yang bertugas di luar negeri dan pulau terluar melalui video conference.