News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Ini Pernah Ungkap Kasus UPS hingga Distafkan Ahok, Kini Ditolak Edy Rahmayadi Jadi Sekda Sumut

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Lasro Marbun, saat ditemui di ruang kerjanya di Kawasan Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2014). Lasro Marbun mengajukan pengunduran diri dari jabatannya kepada lWakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Warta Kota/angga bhagya nugraha

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi buka-bukaan soal proses seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Dikutip dari TribunMedan, Edy menyebutkan bahwa seharusnya yang mendapatkan nilai tertinggi dalam proses asesmen adalah Lasro Marbun, yang saat ini menjabat sebagai Inspektur Daerah dan Plt Kepala Dinas Pendidikan Sumut.

Namun, Edy tidak meloloskan Lasro dan tidak memasukkan namanya ke dalam tiga nama yang dikirimkan ke Kemendagri lantaran beberapa hal.

Saat diwawancarai, Lasro Marbun mengaku menerima keputusan orang nomor satu di Sumut itu.

Namun, di lain sisi ia juga mengaku sedih lantaran keinginannya untuk menjabat sebagai Eselon I di Sumut harus tertunda.

"Sebagai putra bangsa, sebagai pegawai tentu loyal kepada instruksi pimpinan, tapi sebagai manusia yang pegawai negeri tentu saya sedih juga, tapi kan orang tua sudah menyatakan isi hati, isi pikiran, kan beliau pimpinan kita, beliau sudah tau apa kebutuhan beliau untuk Sumatera Utara, sampai dengan 5 September 2023," ungkap Lasro, Selasa (22/2/2022).

Ia pun menegaskan akan tetap bekerja dan menjalankan tugasnya sebagai Inspektur Daerah Sumut.

"Jadi saya sebagai putra Sumatera Utara, sebagai anak Indonesia, orang kampung, ya terima, dan tetap bekerja, bekerja dan bekerja," katanya.

Menurutnya, usai menerima keputusan tersebut, akan ada hal baik yang diterimanya meskipun harus kembali menjabat sebagai pejabat Eselon II.

"Saya kira tuhan itu punya rencana luar biasa bagi setiap insan yang dia cintai, dia ampuni, dia tuntun dia bimbing, biasanya ada sesuatu luar biasa di balik itu entah itu menjadi kesehatan saya, kemerdekaan saya, pengakuan orang, beliau sudah mengakui tadi, itukan jadi anugrah bagi saya, orang kampung ini," ucapnya.

Lasro pun menganggap bahwa pernyataan Gubernur Edy Rahmayadi yang membutuhkannya untuk merealisasikan wilayah bebas korupsi dan birokrasi bersih merupakan penghormatan baginya melebihi jabatan Eselon I.

"Saya kira tidak lah (menyesal), justru mensyukuri saya. Saya bilang tadi bapak ibu sudah dengar, banyak orang sudah dengar, 'Lasro nomor satu tapi saya minta beliau untuk mengerjakan pekerjaan ini', itu juga lebih dari kedudukan Eselon I itu, bagi orang tua saya, dosen saya, guru saya, dan bagi semua yang mendoakan saya," katanya.

Baca Selanjutnya: Ahok minta inspektorat hentikan panggil pns usut ups

Ia pun menepis dugaan adanya kepentingan dalam keputusan tidak meloloskannya sebagai calon sekda meskipun memiliki nilai tertinggi.

"Bagaimana orang menterjemahkan saja, saya kebetulan orang kampung, orang bodoh, saya tulus saja mendengarkan dan saya sudah dipanggil memang beliau sampaikan dan saya bersyukur dan tetap bekerja dan loyal terhadap institusi. Saya kira itu rencana Tuhan bahwa supaya orang tahu bahwa Lasro bisa juga menjawab soal itu loh orang kecil orang jelek itu," ucapnya.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul TANGGAPAN Lasro Marbun Tak Diusulkan Gubernur Edy Jadi Calon Sekda Meski Raih Nilai Tertinggi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini