News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Cuitan Sekum Muhammadiyah Kritik Alasan Kelompok yang Usulkan Penundaan Pemilu

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti saat diwawancarai Kompas TV di Jakarta, Rabu (29/3/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengkritik beberapa alasan yang kerap digunakan oleh pihak yang mengusulkan penundaan Pemilu 2024.

Kritikan tersebut diungkapkan oleh Abdul lewat akun Twitternya @Abe_Mukti pada Senin (28/2/2022).

"Kalau Pemilu 2024 ditunda karena alasan bencana, apakah ada yang bisa menjamin bahwa di tahun depan tidak ada bencana?" cuit Abdul.

Baca juga: Mantan Ketua Panwaslu DKI: Tunda Pemilu Bentuk Melawan Konstitusi

Baca juga: Setelah Tahu-Tempe dan Daging Sapi, Giliran Harga Gas Elpiji Nonsubsidi serta Ayam Potong yang Naik

Kemudian dirinya mempertanyakan alasan penundaan Pemilu 2024 karena perang antara Rusia dan Ukraina.

Abdul mempertanyakan apakah ada pihak yang bisa memastikan perang berakhir.

"Kalau Pemilu 2024 ditunda karena perang Rusia-Ukraina, apakah ada yang bisa menjamin perang akan segera berakhir?" lanjut Abdul.

Baca juga: Viral Pengakuan 5 Tentara Rusia yang Ditangkap Ukraina: Tidak Ingin Perang, Ingin Segera Pulang 

Baca juga: Menggunakan Bus, 31 WNI Berhasil Dievakuasi dari Ukraina, Seluruhnya Dalam Kondisi Sehat 

Dirinya juga mempertanyakan alasan penundaan Pemilu 2024 karena kondisi pandemi Covid-19

"Kalau Pemilu 2024 ditunda karena masa pandemi, jangan-jangan tahun ini pandemi sudah berakhir dan akan menjadi endemi seperti yang dikatakan Pemerintah?" cuit Abdul.

Cuitan Abdul yang terakhir mempertanyakan alasan Pemilu 2024 ditunda karena biaya mahal. 

"Kalau biaya Pemilu 2024 ditunda karena biaya mahal, apakah biaya tidak bisa dikurangi? Kalau ekonomi negara makin membaik, apakah 2024 negara tidak punya uang membiayai Pemilu?" pungkas Abdul. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini