TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satgas Pangan Polri mengungkap penyebab kenaikan harga gula hingga kedelai menjelang bulan Ramadhan.
Adapun kenaikan komoditas bahan pokok itu disebut karena dipengaruhi negara lain.
"Khusus bahan-bahan pokok yang sebagian besar masih dipenuhi dari impor seperti kedelai, gula dan daging, kenaikan dipengaruhi oleh naiknya harga di negara asal," ujar Kasatgas Pangan Polri Irjen Pol Helmy Santika kepada wartawan, Jumat (4/3/2022).
Baca juga: Harga Cabai di Pasar Kramat Jati Jakarta Naik hingga 60 Persen
Baca juga: Harga Cabai Naik Rp 10 Ribu di Majalengka Jawa Barat
Helmy menyatakan bahwa pemerintah juga menyikapi kenaikan harga komoditas barang tersebut dengan mengendalikan distribusi.
Selain itu, pihaknya juga menggelar operasi pasar.
"Mensikapi kenaikan tersebut telah ada berbagai kebijakan pemerintah dengan tujuan ketersediaan, distribusi dan harga terkendali dengan baik, diantaranya dengan menugaskan BUMN dan melaksanakan operasi pasar, sehingga harga masih bisa terkendali dan terjangkau oleh masyarakat," jelas Helmy.
Baca juga: Nasib 24 Ton Minyak Goreng yang Ditimbun Warga Lebak di Samping Rumahnya, Bakal Dijual Murah ?
Baca juga: Viral Tarif Derek di Tol Jagorawi Dipatok Rp 1 Juta, PT Jasa Marga Mohon Maap, Petugas Bakal Dipecat
Di sisi lain, Helmy menyatakan kenaikan harga cabai rawit merah dipengaruhi oleh faktor alam.
Menurutnya, curah hujan yang tinggi terjadi saat musim panen.
"Komoditi musiman seperti cabai rawit merah (CRM), kenaikan lebih disebabkan karena musim dan masa panen, pada saat curah hujan tinggi dan berakhirnya musim panen, maka harga CRM akan cenderung mengalami kenaikan terlebih dihadapkan meningkatnya permintaan karena puasa dan lebaran," pungkas dia.
--