Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mendapati bahwa mayoritas pemilih partai politik koalisi Jokowi menolak penundaan Pemilu 2024.
Melalui survei yang dilakukan pada 23 Februari - 3 Maret 2022 itu juga menunjukkan bahwa pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar menyatakan menolak penundaan Pemilu.
Hal itu disampaikan Peneliti LSI Denny JA Adian Sopa saat memaparkan survei Komposisi Pro dan Kontra Penundaan Pemilu dan Presiden 3 Periode, Serta 4 Alasan Mengapa Isu Ini Layu Sebelum Berkembang secara virtual, Kamis (10/3/2022).
"Pemilih PKB menyatakan menolak penundaan Pemilu sebesar 66,2 persen, yang setuju hanya 26,6 persen," kata Adian Sopa.
Baca juga: Mayoritas Pemilih Yang Puas Kinerja Jokowi, Menentang Penundaan Pemilu 2024
Kemudian pemilih PAN yang menyatakan menolak penundaan Pemilu sebesar 93,7 persen.
Dan yang menyatakan setuju hanya 6,3 persen.
Lalu pemilih Partai Golkar yang menyatakan menolak penundaan Pemilu sebesar 71,6 persen.
Dan yang menyatakan setuju hanya 24,3 persen.
Hasil itu akan menjadi catatan ketiga partai tersebut.
Pasalnya, Ketum PKB Muhaimin Iskandar merupakan tokoh yang melontarkan usulan penundaan Pemilu 2024.
Ketum PAN Zulkifli Hasan juga menyambut usulan Muhaimin tersebut
Sementara, Airlangga Hartarto pun mengatakan bahwa pihaknya mendengar usulan tersebut dan akan membicarakannya.
Sedangkan, pemilih partai lain seperti Gerindra 80,5 persen, PDIP 56,3 persen dan Nasdem 58,3 persen tidak setuju terhadap penundaan Pemilu.
Lalu, partai Perindo 58,6 persen, PPP 75 persen, PSI 70 persen, PAN 93,7 persen, Hanura 55 persen, PBB 50 persen dan PKPI 65 persen.
Semuanya menyatakan ketidaksetujuannya terhadap penundaan Pemilu 2024.
Sebagai informasi, Survei LSI dilakukan pada 23 Februari - 3 Maret 2022 dengan pengambilan sampel berupa tatap muka.
Adapun sebanyak 1.200 responden di 34 Provinsi yang terlibat dalam survei tersebut.
Margin of error survei ini sebesar 2,9 persen.
Selain itu survei LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif berupa analisi media dan indepth interview, untuk memperkuat temuan dan analisis.