TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) RI buka suara soal vonis bebas majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan terhadap kedua terdakwa polisi yakni Briptu Fikri Ramadhan dan IPDA M. Yusmin Ohorella.
Kedua anggota polisi aktif itu divonis tak dipidana atas perkara pembunuhan di luar hukum alias unlawful killing yang menewaskan 6 anggota eks Laskar Front Pembela Islam (FPI).
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung RI Ketut Sumedana menyatakan, pihaknya menghormati keputusan majelis hakim PN Jakarta Selatan dan menilai tepat sikap jaksa penuntut umum (JPU).
"Kita Hormati Putusan Pengadilan, sementara sikap jaksa sudah tepat pikir-pikir," kata Ketut saat dikonfirmasi wartawan, Senin (21/3/2022).
Baca juga: Mabes Polri Sebut Keputusan Hakim Independen Soal Dua Polisi Penembak Laskar FPI Divonis Bebas
Baca juga: Polda Metro Jaya Angkat Suara Soal Terdakwa Kasus Unlawful Killing yang Divonis Bebas
Namun dalam upaya proses hukum lebih lanjut yakni upaya kasasi, Ketut menyatakan, Kejagung akan mempelajari terlebih dahulu amar putusan tersebut.
Baru nantinya kata dia, jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan yang mengambil sikap.
"Kami pelajari dulu putusan lengkapnya, nanti baru Penuntut umum mengambil sikap," singkat Ketut.
Sebelumnya, Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan telah menjatuhkan putusan bebas terhadap terdakwa kedua anggota polisi yakni Briptu Fikri Ramadhan dan IPDA M. Yusmin Ohorella atas perkara Unlawful Killing 6 laskar FPI
Sidang putusan itu sendiri di gelar di ruang sidang utama PN Jakarta Selatan, Jumat (18/3/2022). Kedua terdakwa hadir secara virtual dari kediaman kuasa hukumnya, Henry Yosodiningrat.
Baca juga: 4 Kecelakaan Mobil di Hari Minggu, Tabrak Tiang Lampu, Tiang Listrik, Tiang MRT hingga Pohon
Baca juga: Puncak Bogor Akhir Pekan Kemarin: Macet 10 KM, Kecelakaan Beruntun 3 Motor, Korban Terkapar di Aspal
Baca juga: Temuan Ular Sanca yang Hebohkan Warga: Sembunyi di Toren Air hingga Mangsa Kucing Hidup-hidup
Terkait putusan itu, tim kuasa hukum kedua terdakwa menyatakan menerima dan langsung memutuskan tak mengajukan banding.
"Alhamdulilah, kami menerima putusan itu," kata koordinator kuasa hukum terdakwa Henry Yosodiningrat setelah putusan dibacakan oleh majelis hakim Arif Nuryanta.
Di sisi lain, jaksa penuntut umum (JPU) menyatakan akan pikir-pikir terlebih dahulu dengan kurun waktu 7 hari untuk upaya hukum selanjutnya.
Sebab pada perkara ini, jaksa menuntut kedua terdakwa polisi dengan tuntutan 6 tahun penjara.
"Kami menyatakan pikir-pikir yang mulia," beber jaksa Fadjar.
Baca juga: Bocah Obesitas di Bekasi Meninggal, Sempat Jalani Perawatan di RSUD, Keluarga Ikhlas