TRIBUNNEWS.COM, BALI - Forum Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Nusa Dua, Bali mendorong perempuan untuk menjadi agen perdamaian dunia atau agent of peace.
Hal itu disampaikan Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Irine Yusiana Roba Putri, usai menghadiri Forum of Women Parliamentarians, dalam rangkaian IPU ke-144, di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Kamis (24/3/2022).
"Dalam konsep kita membangun perdamaian dan kestabilan dunia ini adalah bagaimana kita menempatkan perempuan itu juga sebagai agent of peace," kata Irine.
Irine mengatakan, perempuan dan anak selalu menjadi korban yang paling rentan di dalam setiap konflik, apalagi dalam perang.
Namun, dalam IPU ini menempatkan posisi perempuan sebagai aktor utama dan penting penting memperankan perdamaian itu sendiri.
Misalnya dalam konflik Rusia dan Ukraina. Dalam draf resolusi yang disusun oleh komite khusus, merekomendasikan keterlibatan perempuan sebanyak 50 persen dalam satuan tugas penyelesaian konflik antara Rusia dan Ukraina.
"Kita mengadopsi permintaan dari Women Parliamentarians untuk komposisi force task untuk perdamaian khususnya untuk konflik Ukraina dan Rusia itu 50 persen keanggotaan perempuan," ucap legislator PDIP itu.
Baca juga: Taliban Tutup Lagi Sekolah untuk Anak Perempuan, Akan Susun Rencana Pembelajaran Sesuai Hukum Islam
"Kita menempatkan posisi perempuan sebagai aktor utama ataupun aktor yang sangat penting mempertahankan perdamaian itu sendiri," tandasnya.