Sementara etikena glikol memiliki sifat racun yang jika terkonsumsi secara berlebihan bisa menimbulkan gangguan ginjal dan kerusakan otak.
“Jadi, dari aspek keamanan pangan, kemasan galon dari PC maupun dari PET sama-sama memiliki resiko migrasi senyawa yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Akan tetapi, akan tetap aman untuk digunakan asalkan keduanya memenuhi ambang sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh BPOM,” katanya.
Dari aspek ekonomi, Nugraha melihat jika dibandingkan harga biji plastik (resin) sebagai bahan baku pembuatannya, resin PET lebih murah (1.15 Euros/Kg) dibandingkan dengan resin PC (3.98 Euros/Kg), sehingga harga per satuan kemasan galon PC mungkin lebih mahal dibandingkan dengan harga persatuan galon PET.
“Akan tetapi, kita tidak dapat membandingkannya hanya dari sisi harga per botol galonnya saja, karena umur pakai kemasan galon juga harus dipertimbangkan. Galon PET memiliki guna ulang yang lebih singkat dan pada prakteknya sering hanya digunakan sekali pakai karena konsumen tidak mengembalikannya ke produsen AMDK. Sedangkan galon PC dapat digunakan ulang hingga puluhan kali,” tukasnya.
Bagi konsumen, perbandingan harga produk AMDK ukuran galon, akan lebih mudah dan adil jika dibandingkan harga jual per liternya.
Dari survei di area Bogor, dari penjual/toko yang sama, diperoleh data bahwa harga AMDK galon PET berisi 15 L maupun AMDK galon PC berisi 19 L dijual dengan harga yang sama yaitu Rp.19.5000.
“Jadi harga per liternya AMDK dengan galon PET adalah Rp. 1.300, sedangkan AMDK dengan galon PC adalah Rp. 1.026,32. Artinya, dari aspek ekonomi konsumen akan memperoleh keuntungan dengan galon PC karena harga AMDK per liternya lebih murah dibandingkan dengan galon PET,” katanya.