News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Survei Indikator Politik: Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Turun, Kini 59,9 Persen

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng kepada sejumlah pedagang kecil dan penerima di Pasar Rakyat Angso Duo Baru, Kota Jambi, Kamis (7/4/2022). Dalam artikel mengulas tentang hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia terbaru terhadap tingkat kepuasan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, alasan publik puas yang paling banyak disampaikan adalah Presiden memberikan bantuan kepada rakyat kecil.

"Alasan puas yang paling banyak disebut, Presiden Jokowi memberikan bantuan kepada rakyat kecil, membangun infrastruktur, jalan, bendungan," ucapnya.

Baca juga: Survei Indikator Politik: Tren Persepsi Positif Publik Soal Penegakan Hukum Nasional Turun

Sementara, alasan yang tidak puas karena harga-harga kebutuhan pokok tinggi hingga kenaikan bahan bakar.

"Ada yang tidak puas meningkat, alasan utamanya, harga-harga kebutuhan pokok mahal, kenaikan bahan bakar yang menyumbang inflasi."

"Kemudian, ada juga 9,7 persen mereka yang tidak puas menganggap pemerintah tidak berpihak pada rakyat kecil dan bantuan tidak merata," lanjut Burhanuddin.

Rilis Survei Nasional Evaluasi Publik atas Kinerja Pemerintah Jokowi Jelang Pemilu 2024. (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)

Diketahui, Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan dengan wawancara secara tatap muka pada 14-19 April 2022 terhadap 1.220 responden yang dipilih secara acak bertingkat atau multistage random sampling.

Responden merupakan warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam Pemilu.

Margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka langsung oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak yakni sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali menandatangani responden terpilih (spot check).

Dalam quality control ini tidak ditemukan kesalahan berarti.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Gita Irawan, Kompas.tv/Fadel Prayoga)

Simak berita lainnya terkait Survei Indikator Politik

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini