News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

OTT KPK di Kabupaten Bogor

Bupati Bogor Ade Yasin Kena OTT KPK, Pengamat: Pastinya Sangat Mengagetkan Masyarakat

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Bogor Ade Yasin meresmikan Tugu Pancakarsa di Simpang Sirkuit Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (27/12/2021) malam. Dalam artikel mengulas tentang operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang Bupati Bogor Ade Yasin.

TRIBUNNEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) dan mengamankan Bupati Bogor Ade Yasin.

Selain Bupati Bogor, OTT KPK juga menjerat beberapa pihak dari BPK Perwakilan Jawa Barat.

Kabar tersebut, membuat Pengamat Kebijakan Politik Bogor, Yusfitriadi kaget.

Bukan hanya dirinya, Yusfitriadi menyebut, semua masyarakat Bogor kaget Bupati Bogor terkena OTT KPK.

"Pastinya sangat mengagetkan semua masyarakat, khususnya Kabupaten Bogor. Bahkan mungkin seluruh jagat raya," kata Yusfitriadi, dikutip Tribunnews.com dari TribunnewsBogor.com, Rabu (27/4/2022).

Baca juga: Bupati Ade Yasin Mitra Kerjanya Ditangkap KPK, Wali Kota Bogor Bima Arya Mengaku Kaget dan Prihatin 

Menurut Yusfitriadi, keterlibatan Bupati Bogor dalam hal perkara dengan KPK ini sudah terjadi berkali-kali.

Bahkan, Yusfitriadi menyebutnya dengan istilah hattrick, dari istilah trigol dalam permainan sepak bola.

Ade Yasin pun terancam bernasib sama mengikuti jejak sang kakak, eks Bupati Bogor Rachmat Yasin.

"Karena sampai hattrick 3 kali berturut-turut Bupati Bogor terjerat KPK. Rachmat Yasin 2 kali dan hari ini Ade Yasin yang kemungkinan terbesarnya juga akan menyandang kasus tersangka," ungkapnya.

Yusfitriadi pun mengaku prihatin atas kejadian OTT KPK ini.

"Tentu saja sangat memprihatinkan atas krisis kepemimpinan di Kabupaten bogor ini," kata Yusfitriadi.

Yusfitriadi berpendapat, seperti halnya karakteristik perilaku koruptif, yang selalu konspiratif tidak pernah tunggal.

Untuk itu, lanjut Yusfitriadi, sangat mungkin hasil pengembangan kasusnya akan ada pihak-pihak lain yang juga terlibat dalam kasus itu.

"Apalagi jika OTT tersebut terkait dengan negosiasi atas temuan-temuan BPK jawa barat," kata Yusfitriadi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini