Seperti memberikan pelatihan kepada warga lokal untuk menjadi kader posyandu yang mumpuni sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan baik.
Selain itu, optimalisasi bahan pangan lokal di setiap daerah juga menjadi penting mengingat stunting terjadi karena kurangnya asupan gizi yang cukup.
Salah satu contoh keberhasilan CISDI menerapkan pendekatan ini di daerah Sumbawa NTB, melalui pemanfaatan daun kelor sebagai salah satu upaya untuk mengatasi stunting.
Pada kesempatan terpisah, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan langkah pertama yang dilakukan untuk mempercepat penurunan stunting di Indonesia berhubungan dengan nutrisi anak.
Baca juga: Kepala BKKBN: 12 Provinsi Jadi Sasaran Guna Kejar Penurunan Stunting 14 Persen di 2024
Langkah itu memastikan mereka mendapatkan asupan protein hewani yang cukup dan terhindar dari penyakit infeksi.
Sejumlah makanan yang diketahui menjadi sumber protein hewani antara lain telur, susu, ikan, daging ayam dan daging sapi.
Di sisi lain, Budi juga memandang penting pemahaman orang tua dalam pencegahan stunting, khususnya pemahaman ibu akan pemberian nutrisi yang tepat bagi anak.
Penyuluhan oleh tenaga medis dibutuhkan dalam membantu orang tua menerapkan pola pengasuhan yang memperhatikan nutrisi bagi anak.
Penanggulangan masalah stunting juga sangat penting didasarkan pada data dan kajian yang komprehensif. Sehingga eksekusi strateginya efektif saat diimplementasikan.