Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut seluruh masyarakat Indonesia khususnya kaum buruh tidak boleh ada yang kelaparan di negeri ini.
Hal ini dikatakan Said Iqbal saat membacakan tuntutan dalam aksi unjuk rasa dari berbagai aliansi buruh di Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Sabtu (14/5/2022).
"Tidak boleh orang yang kelaparan di negeri yang kaya," kata Said Iqbal.
Baca juga: May Day di GBK, Said Iqbal Bandingkan Era Jokowi dengan Soeharto Soal Perumahan Rakyat
Baca juga: Kapolri saat Aksi May Day Fiesta di GBK : Semoga Buruh Makin Sejahtera
Dirinya mengklaim akan memperjuangkan hak-hak melalui Partai Buruh dan Gerakan Buruh Indonesia.
"Partai Buruh dan Gerakan Buruh Indonesia akan memperjuangkan jaminan makanan, bukan BLT (bantuan langsung tunai), bukan jaminan bansos, bukan juga hal-hal yang sifatnya sosial," ungkapnya.
Di sisi lain, Said Iqbal menyebut pihaknya akan memberikan ATM kepada hampir 30 juta rakyat miskin di Indonesia.
Dia mengusahakan ATM tersebut akan terisi sebesar Rp500 ribu per bulannya yang diambil dari APBN maupun APBD agar tidak ada lagi rakyat yang kelaparan di Indonesia.
"Rp15 triliun sebulan dikali 12 bulan, berarti setahun harus ada dana cuma Rp180 triliun. Namun, tidak ada lagi orang yang kelaparan, tidak ada lagi orang seperti gelandangan yang tidak dipedulikan oleh negara," jelasnya.
Baca juga: Pembunuh Dini Nurdiani Seorang Perempuan, Polisi Temukan Luka Tusuk
Baca juga: Mengaku Anggota Polresta Bogor Kota saat hendak Ditilang, Mahasiswa di Bogor Kabur ke Puncak
Meski begitu, ATM tersebut tidak bisa ditarik tunai. Para penggunanya bisa memanfaatkan ATM tersebut di tempat-tempat yang sudah dipilih.
Diketahui massa aksi dari beberapa elemen buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta Pusat.
Setelah itu mereka merayakan pesta May Day Fiesta 2022 di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena menyebut sekira 10.000 buruh akan memadati kawasan MPR/DPR pada Sabtu (14/3/2022) pagi.
Setelah itu, massa aksi akan bergerak ke GBK untuk berpesta dalam kegiatan May Day Fiesta akan ada 60.000 buruh
Baca juga: Wanita di Serpong Diduga Jadi Korban KDRT Oknum Pilot, Ini Penjelasan Polisi
Baca juga: Bakso Tikus di Karawang Ternyata Hoaks, Begini Nasib Pemilik Akun yang Unggah Video Bakso Tikus
Berikut keseluruhan tuntutan yang akan disampaikan pada aksi hari ini :
1.Tolak Omnibus law UU Cipta Kerja;
2. Turunkan harga bahan pokok (minyak goreng, daging, tepung, telur, dll), BBM, dan gas;
3. Sahkan RUU PPRT, tolak revisi UU PPP, tolak revisi UU SP/SB;
4. Tolak upah murah;
5. Hapus outsourcing;
6. Tolak kenaikan pajak PPn;
7. Sahkan RPP Perlindungan ABK dan Buruh Migran;
8. Tolak pengurangan peserta PBI Jaminan Kesehatan;
9. Wujudkan kedaulatan pangan dan reforma agraria;
10. Stop kriminalisasi petani;
11. Biaya pendidikan murah dan wajib belajar 15 tahun gratis;
12. Angkat guru dan tenaga honorer menjadi PNS;
13. Pemberdayaan sektor informal;
14. Ratifikasi Konversi ILO No 190 tentang Penghapusan Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja;
15. Driver Ojol adalah pekerja, bukan mitra kerja yang tidak jelas hubungan kerjanya;
16. Laksanakan Pemilu tepat waktu 14 Februari 2024 secara jurdil dan tanpa politik uang;
17. Redistribusi kekayaan yang adil dengan menambah program jaminan sosial (jaminan makanan, perumahan, pengangguran, pendidikan, dan air bersih); dan
18. Tidak boleh ada orang kelaparan di negeri yang kaya.