TRIBUNNEWS.COM - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM sekaligus Pakar Kebijakan Publik, Said Didu, membeberkan pandangan politiknya mengenai isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam gelaran Pilpres 2024 mendatang.
Kemudian, ia menduga, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Partai Golkar, PPP, dan PAN, bakal menjadi kendaraan politiknya.
Ia pun menyebut sosok Menteri BUMN, Erick Thohir, bakal menjadi calon wakil presiden yang didukung oleh Presiden Jokowi.
Hal itu lantaran ia menganggap Presiden Jokowi seakan mendukung kampanye-kampanye yang kerap dilakukan Erick Thohir.
Baca juga: Pengamat Nilai Pernyataan Jokowi Soal Ojo Kesusu Isyarat Agar Ganjar-Erick Maju di 2024
Baca juga: Belum Sebut Nama, KIB Beberkan Kriteria Umum Capres yang Akan Diusung pada Pilpres 2024
"Ini sebenarnya adalah diskusi elit bahwa sepertinya koalisi KIB ini tidak ujug-ujug lahir seperti itu."
"Kita lihat sangat terbuka Erick Thohir berkampanye dimana-mana, apabila tidak didorong atau didukung oleh Presiden, tidak mungkin dia diberi izin melakukan hal seperti itu," ujar Said Didu, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Selasa (24/5/2022).
"Jadi terkonfirmasi bahwa Presiden tidak melarang Erick Thohir untuk maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden," tuturnya.
Sementara, isu Presiden Jokowi memberi sinyal dukungannya kepada Ganjar saat Rakernas V Pro Jokowi (Projo) di Magelang, Sabtu (21/5/2022) lalu, semakin membuat Said Didu yakin.
Untuk itu, dua hal tersebut membuat Said Didu yakin bahwa Presiden mendukung Ganjar-Erick di Pilpres 2024.
Baca juga: Pengamat: Jokowi Punya Potensi Jadi King Maker dan Bentuk Poros Baru di Luar PDIP
Baca juga: Tafsirkan Pernyataan Jokowi di Rakernas Projo, Arief Poyuono: Sindiran Keras untuk Ganjar
"Terkait dengan Ganjar, sudah terbuka Bapak Presiden menyatakan 'di ruangan ini kemungkinan didukung', kalau secara politik ini sudah menyatakan bahwa Presiden Jokowi mendukung ganjar."
"Jadi dua gejala itu sangat sulit dibantah bahwa Pak Jokowi mendukung Ganjar dan Erick Thohir," tegas Said Didu.
Kendati demikian, Said Didu mengakui PDIP terus menerus membantah dukungannya untuk Ganjar Pranowo.
Untuk itu, ia meyakini pembentukkan KIB merupakan alat yang bisa menjadi roda kendaraan politik bagi Ganjar-Erick.
"Pertanyaannya adalah, sementara Ganjar dari PDIP, tetapi PDIP setiap saat membantah tidak mendukung Ganjar."
"Sehingga sangat logis Bapak Presiden lewat Ketum yang patuh pada beliau yaitu PPP, PAN, dan Golker, sangat mungkin ditugaskan untuk menyiapkan kendaraan kepada calon yang diinginkan oleh beliau, itu tidak salah dalam politik," tegasnya.
Pengamat Nilai Isu Jokowi Dukung Ganjar Hanya 'Politik Panggung Depan'
Sejumlah pengamat memberikan responsnya terkait sinyal yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendukung Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024 mendatang.
Meski tidak secara gamblang menyebut nama Ganjar, namun Jokowi sempat memberikan kode bahwa boleh jadi tokoh yang akan dijagokan untuk maju sebagai calon presiden turut hadir dalam rakernas.
Adapun, tokoh yang hadir dalam rakernas V Pro Jokowi (Projo) di Magelang pada Sabtu (21/5/2022) di antaranya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko.
Selain itu, Jokowi juga meminta para relawan Projo untuk tidak terburu-buru dalam menentukan calon presiden pilihannya.
Baca juga: Jadi King Maker Pilpres 2024, Pengamat Sebut Capres yang Didukung Jokowi Berpeluang Menang
Baca juga: Kode Politik Jokowi Jelang 2024: Siapa yang Bakal Didukung untuk Jadi Presiden, Ganjar Pranowo?
Lantas, dari sinyal tersebut, apakah para pendukung Ganjar patut percaya diri mendapat dukungan Presiden Jokowi?
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi turut merespons sinyal dari Jokowi itu.
Namun, menurut Burhan, relawan Projo hingga pendukung Ganjar seharusnya jangan terlalu percaya diri mendapat dukungan dari Jokowi.
"Menurut saya, pernyataan tersebut masih bersifat pasemon (menyindir halus, red), jadi saya kira Pak Jokowi akan mempertahankan langgam (gaya, red) politik seperti itu," ujar Burhan, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Senin (23/5/2022).
Baca juga: Respons Ketua Umum Projo soal Pidato Jokowi Minta Relawan Ojo Kesusu Tentukan Capres 2024
Baca juga: Pengamat Duga PDIP Sedang Mainkan Dramaturgi Politik, Manuver NasDem Dianggap Menarik
Burhan menuturkan, politik tersebut dinamakan politik panggung depan dan panggung belakang.
Dalam panggung depan atau di depan publik, Burhan menilai Jokowi tidak akan mengarahkan dukungan pada satu nama dalam waktu dekat.
"Jadi ada panggung depan, ada panggung belakang. Di panggung depan, saya kira Pak Jokowi tidak akan mengarahkan dukungan pada satu nama karena bagaimanapun Presiden Jokowi punya kepentingan pada siapapun yang unggul."
"Jadi dia tidak mau put x in one basket, tidak mau meletakkan dukungan pada salah satu, itu yang akan dilakukan oleh presiden Jokowi," kata Burhan.
(Tribunnews.com/Maliana)