"Di Teluk Jambe, mereka sengaja merusak sepeda motor bagian belakang dengan menggunakan batu. Setelah itu para pelaku kembali menuju arah Bekasi melalui jalur Kali Malang," ucap Kapolres.
Sebelum tiba di lokasi, Wahyu yang semula dibonceng motor bersama Abdil Mulki berpindah ke mobil.
Kemudian dia menyuruh Abdil agar menabrak dirinya menggunakan mobil ke Kali Malang.
Setelah itu, Abdil yang terjatuh di pinggir Kali Malang ditolong Asep. Kemudian Dena yang juga berada di lokasi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikarang Pusat.
Wahyu kemudian melarikan diri dan teman-temannya mengarang cerita seolah-olah dia hilang tenggelam di Kali Malang, setelah ditabrak mobil Fortuner. Polisi hingga kini masih mencari keberadaan Wahyu yang buron.
Kecewanya BPBD Bekasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi merasa kecewa dengan perilaku para pelaku pembuat laporan palsu terkait hilangnya seorang pria di sungai Kalimalang.
Akibat laporan palsu yang bertujuan untuk mencairkan uang asuransi itu, personel BPBD harus menyusuri sungai Kalimalang untuk mencari korban yang sebenarnya tidak pernah ada.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said mengatakan, setelah mendapatkan laporan adanya korban bernama Wahyu Suhada yang tenggelam di sungai itu, pihaknya langsung menerjunkan personel untuk melakukan pencarian.
"Kemarin sampai 6-7 kilo kami melakukan penyisiran ke arah Kota Bekasi, tidak kurang dari 50 personel, itu ada 7-10 perahu yang kita kerahkan," kata Said kepada wartawan, Senin (6/6/2022) seperti dilansir kompas.com
Namun usai lelah menyusuri sungai, tentu saja seluruh personel itu gagal menemukan Wahyu, karena ia sebenarnya tidak pernah tenggelam di sungai itu.
Wahyu berpura-pura tertabrak mobil dan tenggelam di sungai Kalimalang demi mendapat klaim asuransi Rp 3 Miliar.
Said pun menyebut Wahyu dan rekan-rekannya yang merekayasa kecelakaan itu tak punya hati nurani.
"Sangat disayangkan dan mengecewakan bagi kami. Saya anggap tidak memiliki hati nurani, dan ngerjain kepolisian, Basarnas, komunitas-komunitas relawan yang berhari-hari melakukan pencarian," ujar Said.