Selain Ngejot kepada sesama, di daerah Buleleng juga ada Ngejot Punjung ke setra saat Galungan.
Ngejot Punjung ini dilakukan dengan membawa sodaan ke makam keluarga di setra.
2. Tradisi Memotong Babi
Satu hari sebelum Hari Raya Galungan, umat Hindu akan merayakan penampahan.
Saat penampahan, umat Hindu akan memotong hewan babi.
Memotong babi saat penampahan bermakna untuk mengalahkan sad ripu atau enam sifat manusia.
Nantinya daging babi ini akan diolah menjadi aneka sarana upakara dan juga hidangan seperti lawar, sate, komoh, timbungan, maupun urutan.
Daging babi tersebut tidak hanya dinikmati, tetapi juga dihaturkan kepada Tuhan karena semua itu ciptaan Tuhan.
Ini merupakan rangkaian wajib saat penampahan di setiap Hari Raya Galungan.
3. Tradisi Memasang Penjor
Hari Raya Galungan biasanya ditandai dengan adanya penjor.
Penjor merupakan merupakan lambang Bhatara Mahadewa yang berstana di Gunung Agung atau Bhatara Siwa.
Adapun dalam membuat penjor, sarananya terdiri dari pala bungkah atau segala jenis umbi-umbian, pala gantung segala jenis yang tergantung seperti buah-buahan, palawija atau biji-bijian, bambu, kasa putih kuning, lamak.
Penjor ini nantinya akan ditancapkan di depan pintu masuk saat penampahan sore agar esoknya saat Galungan masih dalam keadaan segar.