Ketua tim dokter forensik, Ade Firmansyah Sugiharto mengatakan hasil autopsi lama keluar karena ada bagian luka yang butuh pemeriksaan mikroskopis.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan apakah luka terjadi setelah atau sebelum kematian.
Selain itu, pemeriksaan mikroskopis juga dapat mengetahui jenis kekerasan dan efek yang ditimbulkan akibat kekerasan.
"Kita temukan banyak luka. Namun belum bisa disampaikan luka itu terjadi setelah atau sebelum kematian. Bahkan penyebab luka juga belum bisa diketahui," kata Firmansyah seperti dikutip dari Kompas.com.
Kendala autopsi
Firmansyah telah menduga akan menemui sejumlah kendala dalam otopsi, terutama karena jenazah sudah terkena formalin dan mengalami pembusukan.
"Walaupun ada kesulitan karena formalin dan pembusukan, kita tetap menemukan beberapa titik yang teridentifikasi sebagai luka," kata Firmansyah.
Nantinya hasil otopsi akan diserahkan kepada penyidik untuk menunjang pengungkapan kasus.
Pihak keluarga akan diberikan informasi terkait hasil otopsi. Namun, informasi yang disampaikan tidak akan mengganggu jalannya penyidikan.
Perwakilan dari keluarga yang memiliki latar belakang medis juga akan diberikan ruang untuk memantau jalannya otopsi.
Sumber: Kompas.com (Tribun Network/ryo/abd/yud/sua/ded/dod)