"Beras yang ditimbun menurut pengakuan JNE merupakan beras yang rusak.
Mereka anggap beras itu sudah menjadi milik JNE, karena JNE telah mengganti kepada pemerintah. Tapi keterangan ini belum didukung dokumen baru secara lisan. Makanya ini akan kita dalami lagi," kata Zulpan.
Untuk mendalami kasus ini, kepolisian masih akan melanjutkan penyelidikan esok hari.
Rencananya, akan ada pemeriksaan lanjutan oleh pihak JNE, Bulog, Kemensos dan PT DNR oleh Polres Metro Depok.
"Besok akan kita panggil lagi semuanya. Dari JNE tidak bisa menerangkan jumlah pastinya yang rusak lalu kenapa dilakukan penimbunan beras itu. Ini yang masih kita dalami," pungkas Zulpan.
Kemensos Tak Tahu Menahu
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam Kemensos RI, Mira Riyati Kurniasih mengaku tidak tahu menahu perihal penimbunan paket bansos.
Sementara pihak JNE juga belum bisa menunjukan bukti dokumen terkait jumlah pasti bansos yang ditimbun karena diduga mengalami kerusakan saat proses distribusi.
"Keterangan ini (pihak JNE) belum didukung dokumen. Diduga paket bansos ini rusak saat proses distribusi dari gudang penyimpanan di Pulo Gadung, Jakarta Timur," jelas Zulpan.
Baca juga: POPULER Regional: Kata Pemilik Tanah Temukan Timbunan Beras Bansos | Viral Video Kasus Kawin Tangkap
Atas temuan ini, JNE baru memaparkan kronologi singkat secara lisan. Untuk memperbarui keterangan, mereka bakal diperiksa lagi besok dengan diminta menunjukkan bukti dokumen di Polres Depok.
Keterkaitan pemenang tender Bansos dan kerja sama pengiriman dengan JNE.
Selain itu, polisi akan meminta keterangan tambahan dari pihak Kemensos. Tak hanya itu, pihak Bulog juga bakal diperiksa mengingat lembaga tersebut adalah memberikan tender bansos ke PT DNR selaku pemenang.
"JNE ini bekerjasama dengan vendor DNR. Didistribusikan langsung dari Bulog," kata Zulpan.
Sebelumnya, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menyebut temuan timbunan bansos di Depok tak terkait dengan pemerintah. Ia menyebut hal itu merupakan urusan JNE dengan penyedia atau vendor dari pemenang tender.