Sembako yang tertimbun tanah ini ditemukan di lahan kosong miliknya, tepatnya di sekitar Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok.
Gunakan Proses Hukum Jika Ada Salahi Prosedur
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menyatakan pihak JNE selaku penyalur sembako bantuan Presiden Jokowi yang tertimbun di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, sudah memberikan klarifikasinya terkait penemuan itu.
"Kan dari pihak JNE sudah melakukan klarifikasi bahwa ada prosedur dalam penyaluran. Kalau barangnya rusak, tidak bisa dipakai, memang bisa dimusnahkan," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Senin (1/8/2022).
Ia mengatakan, jenis pemusnahan barang tersebut berbeda-beda, seperti miras yang digilas dan dikubur, sampai narkoba yang dibakar.
Maka, mungkin kalau barangnya berbentuk beras, bisa dikubur.
"Kalau ternyata tidak sesuai prosedur, tentu saya rekomendasikan prosedur hukum. Karena itu kan anggaran negara ya, sudah dianggarkan, sudah dibelanjakan, tidak disalurkan. Saya minta diteliti, apakah barangnya rusak dari awal, atau rusak di perjalanan atau dirusakkan," katanya.
Ia mengatakan, jika barang tersebut rusak, memang harus dimusnahkan karena tentunya tidak bisa dikonsumsi.
"Tapi pertanyaan saya tadi, rusaknya di mana? Di awal, di tengah atau di akhir? Nah itu kalau bisa prosedur hukum menyelidiki itu," katanya.
Diketahui sembako bantuan Presiden terdiri dari beras, minyak goreng, tepung terigu, dan telur.
Dalam keterangannya pada Minggu (31/7/2022), Rudi mengaku mendapat informasi ada bahan pokok yang pernah ditimbun di lahan kosong miliknya.
Ia lalu melakukan penggalian dengan excavator dan menemukan ribuan kilogram bansos sembako Presiden yang ditimbun.
Dikutip dari kanal YouTube Tribun Jatim, bantuan sembako Presiden tersebut diduga telah dipendam selama 2 tahun saat pandemi Covid-19.
Baca juga: Heboh! Sembako Bantuan Presiden 1 Kontainer Ditimbun di Lapangan Depok, Beras dan Terigu Sudah Busuk
Dari video yang Tribunnews kutip dari kanal YouTube Harian Kompas, beras bermerk BerasKita itu memiliki berat 20 Kg per karung.
Menurutnya, penemuan sembako bantuan Presiden ini diawali dari laporan seorang karyawan JNE, perusahaan jasa pengiriman di seberang lokasi penimbunan.
Karyawan JNE itu memberitahu Rudi terkait penimbunan sembako bantuan Presiden di Lapangan KSU.
"Saya dapat informasi dari orang dalam JNE ada pemendaman sembako. Saya cari sehari tidak dapat, dua hari, tiga hari akhirnya saya dapat dengan menggunakan beko (excavator) pada Jumat kemarin," jelasnya di lokasi kejadian, Minggu (31/7/2022).
Bahkan, sembako bantuan Presiden ini masih lengkap dengan label 'Bantuan Presiden.'
"Ada tulisannya, 'Bantuan Presiden' yang dikoordinir Kemensos. Dari Polres juga sudah datang kemarin," katanya.
Rudi Saimin menduga ada peran dari oknum agar bantuan sembako Presiden tidak tersalurkan ke pihak terdampak Covid-19.
Ia juga mengaku hendak mengusut pelaku penimbunan di lahan miliknya tersebut.
Tertimbun di Kedalaman 3 Meter
Ketika ditemukan, sembako bantuan Presiden itu tertimbun tanah di kedalaman tiga meter pada Jumat (29/7/2022).
Menurut laporan Tribun Jakarta, tumpukan sembako bantuan Presiden telah ditutup terpal berwarna biru.
Polisi telah memasang Police Line di sekeliling lokasi.
Beberapa karung beras telah terbuka hingga tercecer di tanah.
Jika didekati, akan tercium bau busuk yang menyengat dari penimbunan tersebut.
Diduga, sembako bantuan Presiden itu telah membusuk hingga berjamur. (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)(Tribun Jakarta/Dwi Putra Kesuma, Ferdinand Waskita Suryacahya) (Tribunnews.com/Fandi Permana, Taufik Ismail) (Tribun Jabar/Muhamad Syarif Abdussalam)