News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ganjar Pranowo Singgung Politik Identitas Saat Bicara Soal Indonesia Emas 2045

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah ganjar Pranowo saat Jadi keynote speaker di Grand Launching caritau.com di Gedung Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta, Sabtu (20/8/2022).

Laporan wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan akan lebih banyak lagi pekerjaan rumah dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045.

Menurut Ganjar Pranowo, jika masyarakat masih terseret politik identitas, Indonesia tidak akan mengalami kemajuan.

Menurut ganjar Pranowo, ada banyak hal penting yang harus dihadapi bangsa Indonesia saat ini.

Di antaranya masalah energi, pangan, hingga teknologi informasi.

“Kalau kita mau menuju 2045, PR kita jauh lebih banyak. Maka kalau hari ini kita masih ditarik-ditarik, baju kita diseret-seret pada politik identitas kita akan di belakang terus, kita tidak pernah maju,” ujar Ganjar saat menjadi keynote speaker dalam diskusi yang digelar saat grand launching caritau.com di Gedung Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta, Sabtu (20/8/2022).

Baca juga: Relawan Jokowi Bakal Tawarkan Hasil Musyawarah Rakyat Kepada Partai Politik

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan penyebab orang-orang masih menggunakan politik identitas adalah karena orang tersebut tidak punya ide dan gagasan.

Untuk itu, Ganjar berharap kepada siapa pun yang kelak maju memimpin negara harus punya gagasan-gagasan baik tanpa membawa-bawa politik identitas.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Minta Partai Politik Tak Gunakan Politik Identitas saat Berkampanye

“Maka kita berharap betul siapapun yang nanti akan membawa gagasan-gagasan, sampaikanlah gagasan itu dengan baik jangan dibumbui dengan identitas,” ujar Ganjar.

“Meskipun saya juga tahu kata ilmuwan-ilmuwan kalau orang enggak punya ide itu, enggak punya gagasan itu biasanya dibawahi identitas, itu karena kekeringan politk,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini