Setelah ditetapkan menjadi tersangka, Bharada E memberikan pengakuan berbeda kepada tim khusus Polri.
Bharada E mengaku melihat Brigadir J telah terkapar bersimbah darah sementara Irjen Ferdy Sambo berdiri di depannya memegang senjata.
Ferdy Sambo kemudian memberikan senjata tersebut kepada Bharada E dan memintanya menembak Brigadir J.
Pengakuan Bharada E yang berubah tersebut ternyata beralasan.
Saat dimintai keterangan, Bharada E mengaku dijanjikan oleh Ferdy Sambo bahwa kasus pembunuhan Brigadir J akan dibuatnya dihentikan atau SP3.
Namun, bukannya bebas, Bharada E justru tetap dijadikan tersangka.
“Atas dasar tersebut Richard memberikan keterangan yang jujur dan terbuka. Itu yang mengubah semua informasi awal dan keterangan yang diberikan,” kata Listyo Sigit, dikutip Tribunnews dari tayangan YouTube KompasTV.
Bharada E kemudian meminta pengacara baru dan enggan bertemu dengan Ferdy Sambo.
Berdasarkan keterangan Bharada E tersebut, Ferdy Sambo akhirnya dijemput oleh timsus.
Saat awal dimintai keterangan, Ferdy Sambo masih belum mengakui perbuatannya.
Ferdy Sambo akhirnya ditempatkan di tempat khusus Mako Brimob Polri.
Kasus semakin terang setelah Bharada E akhirnya memberikan keterangan secara lebih rinci melalui tulisan tangannya.
Listyo Sigit menyebut, dalam tulisan tersebut Richard menceritakan secara runtut peristiwa dari Magelang.
Bharada E juga mengaku menembak Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo.
(Tribunnews.com/Salis/Igman Ibrahim, KompasTV)