News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

45 Menit Bertemu, Ferdy Sambo Cuma Nangis-nangis. . .

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengungkap drama Ferdy Sambo yang menangis-nangis saat bertemu Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam.

Berdasarkan data tulisan  yang dimilikinya itu, Suding mengatakan bahwa peristiwa pembunuhan terhadap Brigadir J diawali dari kasus pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawati.

Kasus itu disebut bermula dari Magelang saat Putri Candrawati dan sejumlah ajudannya ke Magelang untuk menengok anaknya yang sekolah.

Saat itu, Putri Candrawati tinggal di sebuah rumah kecil di Magelang yang mudah dilihat orang yang ada di dalamnya.

Ketika itu, tanggal 4 Juli 2022 atau beberapa hari sebelum kematian Brigadir J.

Saat itu, Putri Candrawati tengah tertidur di sofa ruang tamu rumah tersebut.

Namun, Brigadir J tiba-tiba menghampiri dan hendak menggendong Putri Candrawati namun itu dilihat oleh asisten rumah tangga Kuat Maáruf.

Kuat pun langsung berteriak dan menyuruh Brigadir J untuk mengurungkan niatnya.

Lalu, Brigadir J langsung mengurungkan niat membopong Putri Candrawati ke dalam kamar.

Pada tanggal 6 Juli 2022, Ferdy Sambo berniat menyusul Putri Candrawati ke Magelang untuk merayakan pesta pernikahan.

Lalu, tanggal 7 Juli 2022, Ferdy Sambo pulang ke Jakarta.

Di hari itu disebut terjadi upaya pemerkosaan yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawati.

Di sore hari, Brigadir J terlihat masuk ke kamar Putri Candrawati di lantai 2 dan mengendap-endap keluar dari kamar.

Kemudian, Brigadir J ditegur oleh Kuat kenapa masuk ke kamar Putri Candrawati.

Kolase - Irjen Ferdy Sambo dan Kuat Maruf (KM) serta Bripka Ricky Rizal (Bripka RR) (tribun-medan.com)

Saat Kuat masuk ke dalam kamar tersebut, terlihat Putri Candrawati menangis dengan posisi pakaian berantakan.

Kemudian kuat menyarankan Putri Candrawati, agar melaporkan kejadian tersebut ke FS.

Malam harinya jam 11 malam, Putri Candrawati laporkan apa yg dialaminya pada sore itu ke Ferdy Sambo lewat telepon.

“Jam 11 malam Putri Candrawati telepon Ferdy Sambo dan sambil menangis mengatakan saya diperlakukan seperti ini oleh Brigadir J,” jelas Suding menceritakan kronologi yang didapatnya seperti dilansir WartaKotalive.com di artikel berjudul Politisi PAN Bongkar Motif Pembunuhan Brigadir J, Diawali Putri Candrawati Tidur di Sofa Ruang Tamu.

Ferdy Sambo dan Putri Candrawati berencana akan membahas kembali masalah tersebut di Jakarta.

Sesampainya di rumahnya di Saguling, Ferdy Sambo mengonfirmasi hal tersebut ke Putri Candrawati.

Mendengar penjelasan Putri Candrawati, Ferdy Sambo marah dan membawa Brigadir J ke rumah dinasnya di Duren Tiga.

Hingga akhirnya terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo dan sejumlah ajudannya kepada Brigadir J.

“Marahlah Ferdy Sambo murka hilang akal sehat sebagai bintang dua, di luar nalar,” tuturnya.

Suding pun mencoba mengkonfirmasi hal tersebut ke Kapolri.

Apakah hal itu menjadi penyebab dari pembunuhan yang dialami Brigadir J.

Tanggapan Kapolri 

Mendapat pertanyaan itu, mimik wajah Kapolri Listyo Sigit Prabowo sempat bingung dan membenarkan bahwa motif tersebut sebagian benar.

Namun kata Sigit, motif tersebut baru dipaparkan oleh Ferdy Sambo.

Pihak kepolisian rencananya akan mencocokan jawaban Ferdy Sambo ke Putri Candrawati.

Tadinya, rencananya penyidik akan mengkonfrontasi jawaban Ferdy Sambo ke Putri Candrawati.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Rapat  membahas kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo. Tribunnews/Jeprima (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

“Dari yang disampaikan beliau ada banyak hal sesuai, namun terkait motif ini kami sementara sudah dapatkan ket dari FS.

Tapi kami ingin pastikan sekali lagi untuk periksa PC sehingga yang kami dapat sehingga posisi beliau tersangka apakah berubah atau tidak. Jadi kami dapat satu kebulatan terkait motif,” papar Sigit.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini