Pada rekonstruksi kasus ini, kelima tersangka yakni Ferdy Sambo, Bharada Eliezer, Brigadir Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Putri Candrawathi, dihadirkan.
Dikabarkan Dedi, kelima tersangka tersebut, dipertemukan di satu lokasi yang sama.
"Iya (kelima tersangka akan tatap muka untuk merekonstruksi peristiwa)."
"Kegiatan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J pada hari ini atas seizin penyidik," lanjut Dedi.
Terkait kedatangan Bharada Eliezer yang tidak diwakilkan, Dedi mengatakan hal itu sudah diperhitungkan penyidik.
"Bharada E hadir, semuanya sudah diperhitungkan oleh penyidik dan juga Jaksa Penuntut Umum (JPU)," jelas Dedi.
Selain kelima tersangka, turut hadir pula Komnas HAM, Kompolnas, pengacara, dan 10 jaksa penuntut umum.
Baca juga: Brimob Berseragam Bawakan Air Minum hingga Penyidik Panggil Ferdy Sambo Jenderal Saat Rekonstruksi
Kekecewaan Kuasa Hukum Brigadir J
Kuasa Hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan kekecewaannya karena tidak diperbolehkan untuk mengikuti rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J.
Padahal, Kamaruddin dan timnya mengaku sudah menunggu sejak pagi untuk bisa mengikuti kegiatan rekonstruksi hari ini.
Namun ternyata, mereka tidak diizinkan mengikuti proses rekonstruksi.
Kamaruddin dan timnya merasa kecewa, Kamaruddin pun menyebut ini adalah suatu pelanggaran yang berat.
"Ternyata kami sudah menunggu di sini sedemikian rupa, yang boleh ikut rekonstruksi hanya penyidik, tersangka, pengacara tersangka, LPSK, Komnas HAM, Brimob, Kompolnas."
"Sementara kami sebagai pelapor tidak boleh lihat, ini bagi kami suatu pelanggaran yang sangat berat. Tidak ada makna dari equality before the law," kata Kamaruddin dalam tayangan Kompas TV, Selasa (30/8/2022).
Karena tak diperbolehkan masuk, Kamaruddin dan timnya pun akhirnya memutuskan untuk pulang dari lokasi rekonstruksi tersebut.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)