News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Data Negara Bocor

Polisi Ungkap Peran MAH, Penjual Es di Madiun yang Dipulangkan Usai Diperiksa terkait Hacker Bjorka

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

P (48) mengaku tidak percaya jika anaknya, MAH (21) merupakan sosok yang diduga sebagai hacker Bjorka, yang hebohkan media sosial, Kamis (15/9/2022). Polisi menyebut MAH berperan menyiapkan channel Telegram bernama 'Bjorkanism'. Channel itu diduga mengunggah seputar informasi terkait Bjorka.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi akhirnya menetapkan Muhammad Agung Hidayatullah (21) alias MAH sebagai tersangka.

Pemuda asal Madiun, Jawa Timur, yang sehari-harinya berjualan es itu diduga membantu hacker anonim Bjorka untuk membuat channel di Telegram.

"Jadi timsus telah melakukan beberapa upaya dan berhasil mengamankan tersangka inisial MAH. Sekarang MAH statusnya tersangka dan diproses oleh timsus," kata Juru Bicara Divisi Humas Polri Kombes Ade Yaya Suryana dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/9/2022).

Ade menjelaskan peran MAH adalah menyiapkan channel Telegram bernama 'Bjorkanism'.

Baca juga: Orangtua MAH Kini Bingung Anaknya Jadi Tersangka Kasus Hacker Bjorka: Padahal Sudah Dipulangkan

Channel itu diduga mengunggah seputar informasi terkait Bjorka.

"Peran tersangka merupakan bagian dari kelompok Bjorka yang berperan sebagai penyedia channel telegram dengan nama channel Bjorkanism. Selanjutnya channel telegram tersebut digunakan untuk mengupload informasi yang berada pada breadshet," ungkapnya.

Dijelaskan Ade, tersangka MAH pernah mengunggah di channel @Bjorkanism sebanyak tiga kali yaitu tanggal 8 September 2022.

Isinya terkait konten Bjorka yang berjudul Stop Being Idiot.

"Kemudian tanggal 9 September 2022 dalam tanda petik the next leaks will come from the president of Indonesia, dan tanggal 10 September 2022 dalam tanda petik to support people who has stabbling by holding demonstration in Indonesia regarding the price fuel oil, i will publish myPertamina database soon. Jadi itu yang dipublish oleh tersangka tersebut," jelasnya.

Mengenai motif MAH membantu Bjorka, kata Ade, adalah karena ini menjadi terkenal dan mendapatkan uang.

"Motifnya, motif tersangka membantu Bjorka agar dapat menjadi terkenal dan mendapatkan uang," ujar Ade.

Dalam penangkapan MAH, polisi turut mengamankan satu unit kartu SIM, dua unit ponsel, dan KTP tersangka.

Namun polisi belum menyebutkan pasal yang menjerat MAH. Ade mengatakan MAH juga belum ditahan.

Baca juga: SOSOK MAH Diduga Hacker Bjorka, Pemuda Asal Madiun yang Kesehariannya Jualan Es di Pasar

"Tadi ada bilang penahanan nggak? Belum kan. Nah iya berarti sedang diproses dan tidak dilakukan penahanan," kata Ade.

Hingga saat ini tim khusus bentukan Menkopolhukam Mahfud MD masih melakukan pendalaman terhadap MAH.

Ade juga belum bisa membeberkan pasal apa yang dikenakan.

"Sekarang timsus pendalaman lebih lanjut informasi update selanjutnya kita tunggu mohon sabar," ujarnya.

Ade mengimbau masyarakat agar tidak mengikuti jejak Bjorka.

Menurutnya, menyebar data pribadi ke publik merupakan tindakan melawan hukum.

"Jadi atas hal tersebut Kepolisian Negara Republik Indonesia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar jangan mengikuti perbuatan dari Bjorka dalam menyebar data yang bersifat pribadi ke publik melalui media apapun," jelasnya.

Tak hanya itu, dia meminta masyarakat juga waspada untuk menjaga data pribadinya agar tidak diretas oleh orang yang tak bertanggung jawab.

"Kemudian masyarakat tetap waspada menjaga data pribadi miliknya tidak dibenarkan untuk mendukung dan memfasilitasi penyebaran data pribadi secara ilegal sesuai dengan undang-undang," kata.

MAH sebelumnya ditangkap polisi dan diperiksa di Mapolsek Dagangan.

Namun, ia kemudian dipulangkan ke rumah orang tuanya di Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.

Baca juga: Soal Bjorka, Menteri Johnny Plate Pastikan Pemerintah Serius Tangkal Serangan Siber

MAH sehari-harinya dikenal berjualan es di Desa Pintu, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.

Menurut sang ibunda, Prihatin (48), anaknya bukanlah seorang hacker atau peretas.

Menurut Prihatin, anaknya hanya menamatkan pendidikan hingga Madrasah Aliyah dan tidak sempat kuliah karena keterbatasan dana.

MAH, kata ibunya itu, sehari-hari berjualan es thai-tea di Desa Pintu, Kecamatan Dagangan, sebagai mata pencahariannya.

Sementara sang ayah yaitu Jumanto (54), sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.

Sejumlah fakta mengenai penangkapan pemuda asal Madiun yang diduga sebagai sosok dibalik hacker Bjorka. (Istimewa)

"Di rumah juga tidak punya komputer, kita orang tidak punya, untuk makan sehari-hari saja repot," kata Prihatin kepada SURYA.CO.ID, Kamis (15/9/2022).

Maka itu Prihatin kaget ketika empat orang polisi menjemput anak kedua dari 3 bersaudara itu.

Prihatin tidak tahu alasan penangkapan anaknya. Ia juga mengaku jika anaknya, MAH hanya punya sebuah ponsel.

Saat penangkapan pun, MAH hanya bilang akan dibawa ke Polsek Dagangan oleh petugas.

"Saat dibawa (petugas), tidak bilang apa-apa, cuma ambil sajadah dan sarung," lanjutnya.(tribun network/igm/yan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini