"Kita bersaing keras di awal, tapi pas di ujung, kepentingan rakyat, kepentingan bangsa. Tidak mungkin ada kemakmuran tanpa ada perdamaian. Enggak penting nomor satu, nomor dua. Kalau ada yang sah, ya kita harus dukung. Ini jadi contoh seperti ini," katanya.
Sementara itu Ketua Panitia Muktamar Persis XVI, KH Haris Muslim, mengatakan muktamar ini sempat dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19 dan akhirnya ini bisa dilakukan secara langsung dengan bertatap muka.
Muktamar ini, kata dia, menjadi momen membangun silaturahim dari seluruh peserta dan peninjau juga dari pimpinan wilayah (PW), pimpinan daerah (PD) hingga pimpinan cabang (PC).
"Pertama, hati yang ikhlas mencari yang terbaik untuk jamiyyah. Kedua, ikhtiar menghasilkan keputusan terbaik untuk jamiyyah. Ketiga, pererat tali silaturahmi," ujar Haris Muslim.
Menurutnya, muktamar itu dihadiri oleh aktivis jamiyyah Persatuan Islam dari seluruh Indonesia seperti Maluku, Sapeken, Sumatera, Kalimantan, bahkan NTT hingga semua semua pimpinan wilayah.
"Hadir guru kita semua, Ustaz Addailami Abu Hurairah, anggota dewan hisbah dan anggota dewan penasihat PP Persis," katanya.
Selain Prabowo muktamar itu juga dihadiri Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan sejumlah tokoh lainnya.
Sementara Wakil Presiden Ma'ruf Amin hadir secara virtual.(tribun network/naz/dod)