Insiden berdarah ini menyebabkan enam perwira tinggi tentara angkatan darat, seorang kapten dan pahlawan lainnya gugur.
Seperti Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI Raden Suprapto, Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono, Mayjen TNI Siswondo Parman, Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan dan Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo.
Jenazahnya ditemukan di sebuah sumur di daerah Lubang Buaya.
G30S berhasil menguasai RRI untuk menyebarkan gerakannya di berbagai daerah.
Sehingga terjadi pemberontakan oleh pengikut G30S di beberapa daerah.
Seperti halnya di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kedua perwira di Yogyakarta beranama Kolonel Katamso dan Letnan Kolonel Sugiyono telah diculik dan tewas.
Pada 6 Oktober 1965, Presiden Soekarno menyerukan bahwa Pancasila harus dipertahankan kepada masyarakat.
Seluruh rakyat Indonesia pun bersatu demi persatuan nasional.
Soekarno juga memberantas G30S dengan menahan banyak orang yang memiliki paham komunis.
Terdapat sekitar kurang lebih satu orang diinterogasi dan ditahan.
Tak hanya itu, mereka juga diberi perlakuan yang setimpal karena telah membunuh perwira tinggi angkatan darat dan menimbulkan kericuhan besar.
Link Twibbon Memperingati Hari Kesaktian Pancasila
(Tribunnews.com/Safira)