Selain itu juga dengan terus melakukan langkah-langkah pengejaran.
"Karena bulan Ramadan menurut mereka (DPO, red) merupakan bulan Amaliah. Untuk itu saya dan Danrem 132/Tadulako serta para personel jajaran bekerja dengan keras," kata Rudy, Kamis (27/4/2022).
"Yaitu dengan terus mencari, mencegah supaya para DPO Poso itu tidak beraksi, sehingga usaha itu membuahkan hasil dan berhasil menembak seorang DPO bernama Suhardin alias Hasan Pranata," tambahnya.
Informasi diterima TribunPalu.com, Rabu (27/4/2022), sebelum melakukan tindakan tegas terukur terhadap DPO tersebut, personel Satgas Madago Raya telah meminta kepada Suhardin alias Hasan Pranata agar menyerahkan diri.
Namun imbauan itu tidak dihiraukan, Suhardin malah melakukan perlawanan yang membahayakan keselamatan petugas.
Anggota DPO MIT Poso itu bahkan melakukan tindakan dengan melemparkan body vest berwarna loreng ke anggota pos sekat, yang diduga BOM.
Sehingga pasukan pemburu teroris itu melakukan tindakan tegas kepolisian, yang mengakibatkan DPO teroris itu meninggal dunia.
Diketahui, Satgas Madago Raya terus melakukan pengejaran terhadap tiga sisa anggota dari kelompok MIT Poso.
Ketiganya telah masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Kini petugas masih memburu Askar alias Jaid alias Pak Guru dan Nae alias Galuh alias Mukhlas.
Informasi dihimpun TribunPalu.com, tim Inafis Satgas Madago Raya juga berhasil mengidentifikasi barang bukti di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Barang bukti itu antaranya:
- 9 butir munisi Cold cal 38 spesial.
- 17 butir munisi tajam cal 5,56 mm.
Baca juga: Densus 88 Tangkap 24 Terduga Teroris Pendukung MIT Poso dan ISIS di Tiga Wilayah