Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Seiring dengan percepatan upaya transformasi digital yang terjadi secara terus menerus saat ini, developer akan memiliki peran yang sangat penting.
Developer terlomba menghadirkan pembaharuan, inovasi yang akan membantuk klien mampu meningkatkan produktivitas dan mendorong inovasi di seluruh bisnis.
Davian Omas, Managing Director, Oracle Indonesia mengatakan, pihaknya memberikan perhatian yang serius terkait perkembangan perusahaan di Indonesia.
"Kami berupaya membantu mengembangkan perusahaan di Indonesia melalui inovasi terbaru ini untuk membantu mereka membuat aplikasi dan layanan inovatif untuk generasi bisnis berikutnya,” kata Davian Omas dalam keterangannya, Sabtu (1/10/2022).
Salah satu yang dilakukan Oracle adalah menghadirkan Java 19 yang menghadirkan ribuan peningkatan kinerja, stabilitas, dan keamanan, termasuk peningkatan pada platform yang akan membantu para developers.
Java 19 adalah hasil kolaborasi ekstensif antara insinyur Oracle dan anggota lain dari komunitas developer Java di seluruh dunia melalui Proyek OpenJDK dan Java Community Process (JCP).
"Selain peningkatan baru ini didukung oleh Java Management Service – layanan asli Oracle Cloud Infrastructure (OCI) – yang menyediakan panel kaca tunggal untuk membantu organisasi mengelola runtime dan aplikasi Java di lokasi atau di cloud apa pun," katanya.
Oracle akan memamerkan kemampuan terbaru Java 19 ini di JavaOne 2022, yang akan berlangsung pada 17-20 Oktober di Las Vegas.
Baca juga: Rilis Laporan Keuangan, Pendapatan Oracle di Segmen Layanan Cloud Meningkat 45 Persen
"Kami memberikan Fitur Java baru setiap enam bulan melalui jadwal rilis yang dapat diprediksi," kata Davian.
Disebutkan, pembaruan ini memberikan aliran inovasi yang stabil sambil memberikan peningkatan berkelanjutan pada kinerja, stabilitas, dan keamanan platform, membantu meningkatkan pervasive Java di seluruh organisasi dan semua skala industri.
Java Development Kit (JDK) 19 memberikan peningkatan bahasa dalam proyek OpenJDK Amber (Pola Rekam dan Pencocokan Pola untuk Switch); peningkatan perpustakaan untuk beroperasi dengan Kode non-Java (Fungsi Asing dan API Memori) dan memanfaatkan instruksi vektor (API Vektor) dari proyek OpenJDK Panama.
Kemudian dalam hal pratinjau pertama untuk Project Loom (Utas Virtual dan Konkurensi Terstruktur), yang secara drastis akan mengurangi upaya yang diperlukan untuk menulis dan memelihara aplikasi bersamaan dengan throughput tinggi di Java.
Arnal Dayaratna, Research Vice President, Software Development, IDC menilai developer Java semakin mencari alat untuk membantu mereka secara efisien membangun aplikasi yang sangat fungsional untuk ditempatkan di cloud, on-premise dan di lingkungan hybrid.
Baca juga: KPK Limpahkan Berkas Dirut PT Java Orient Property Penyuap Eks Wali Kota Yogya ke Pengadilan Tipikor
“Peningkatan di Java 19 memenuhi persyaratan ini dan menggambarkan bagaimana ekosistem Java diposisikan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan developer dan perusahaan saat ini dan di masa depan,” katanya.