"Supporter Arema tidak menerima timnya kalah di kandang (Stadion Kanjuruhan, red)," kata Nico saat konferensi pers.
Akibatnya, para penonton yang berada di beberapa bagian tribun stadion turun ke lapangan untuk mencari para pemain dan official untuk menjelaskan kenapa timnya bisa kalah.
Menyikapi itu, pihak pengamanan kata Nico melakukan penjagaan.
Akan tetapi, jumlah supporter yang turun ke lapangan stadion kata dia semakin banyak yang akhirnya kericuhan tak terhindarkan.
Alhasil pihak kepolisian menembakkan gas air mata dan membuat para supporter panik berhamburan sehingga banyak dari mereka yang terinjak.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejauh ini jumlah korban yang meninggal dunia atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang itu mencapai lebih dari 180 orang.