News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ujang Komarudin Menilai Tipis Kemungkinan Jokowi Reshuffle Menteri Kader Nasdem

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan saat pengumuman deklarasi Calon Presiden 2024 dari Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai tipis kemungkinan Presiden Jokowi mereshuffle menteri dari kader partai Nasdem.

Menurutnya Jokowi tidak akan mereshuffle menteri dari partai Nasdem karena terikat kontrak politik dengan Kabinet Indonesia Maju.

"Surya Paloh telah menyatakan komitmennya untuk mengamankan Jokowi hingga Oktober 2024. Jadi kelihatannya juga Jokowi tidak akan mencopot menteri-menterinya," kata Ujang kepada Tribunnews, Selasa (11/10/2022).

Ujang menuturkan bahwa komitmen Jokowi dan Nasdem lima tahunan.

Jadi kecil kemungkin akan ada reshuffle.

"Karena itu komitmen lima tahunan antara Jokowi dan Nasdem.

Baca juga: Ujang Komarudin: Wacana Pemberhentian Presiden Hanya Sebatas Diskusi, Tak Usah Takut

Kalau komitmen lima tahunan artinya kecil kemungkinan Jokowi mereshuffle," sambungnya.

Menurut Ujang sebuah kerugian jika Jokowi mereshuffle menteri dari partai Nasdem.

Artinya Jokowi ingkar janji atas komitmen yang telah dibuat.

"Karena rugi juga, jika Jokowi mereshuffle menteri Nasdem artinya ingkar janji karena komitmen koalisi tersebut hingga 2024," katanya.

Lulusan Doktor Ilmu Politik di Universitas Indonesia ini berikan pandangannya jika Jokowi mereshuffle menteri dari partai nasdem. 

"Jika Tuhan mengizinkan Anies dan Nasdem menang. Lalu capres dan cawapres yang didukung Jokowi kalah lalu Jokowi minta perlindungan dengan siapa. Itukan bahaya juga karena akan dicari-cari kesalahannya dan tidak aman," tutupnya.

Maka dari itu menurut Ujang berkompromi dan membiarkan kader Nasdem tetap menjadi menteri kabinet pemerintahan Jokowi merupakan kompromi yang biasa saja dalam berpolitik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini