News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Terlibat Narkoba

3 Kali Tes Urine, Henry Yosodiningrat Tegaskan Irjen Teddy Minahasa Tidak Pakai atau Edarkan Narkoba

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irjen Teddy Minahasa saat menjabat sebagai Kapolda Sumbar (kiri) dan Kapolda Banten (kanan).

Irjen Teddy Minahasa menjadi tersangka kasus narkoba dan diamankan oleh Propam Polri terkait kasus dugaan peredaran narkoba jenis sabu-sabu.

Tak lama setelah penangkapannya, Teddy Minahasa akhir buka suara soal kasus yang menjeratnya.

Jenderal bintang dua ini memberikan bantahan tertulis terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus peredaran barang haram tersebut.

Dalam surat yang bertajuk "Saya Bukan Pengguna atau Pengedar Narkoba", Teddy Minahasa menuliskan soal dirinya yang rugi hingga Rp 20 miliar untuk membiayai operasi penangkapan di Laut China Selatan.

“Ada orang yang pernah menipu saya soal informasi penyelundupan narkoba sebesar 2 ton melalui jalur laut bernama Anita alias Linda, yang membuat saya rugi hampir Rp 20 miliar untuk biaya operasi penangkapan di Laut China Selatan dan sepanjang Selat Malaka dari kantong pribadi,” ucap Teddy dalam keterangannya, Selasa (18/10/2022).

Lebih lanjut, kata dia, Linda juga sempat meminta Teddy melanjutkan kerja sama. Namun tak dijelaskan lebih lanjut soal kerja sama itu. Ia hanya menegaskan tidak menerima kerja sama itu.

Baca juga: Pengakuan Irjen Teddy Minahasa soal Positif Narkoba: Ada Pengaruh Obat Bius dari Perawatan Kesehatan

“Menghubungi saya untuk minta melanjutkan kerja sama dengan saya yaitu menjual pusaka kepada Sultan Brunai Darussalam serta minta biaya operasional untuk berangkat ke Brunai Darussalam,” ucap dia.

Kemudian, Teddy pun menawarkan Linda untuk berkenalan dengan eks Kapolres Kota Bukittinggi AKBP D karena masih memiliki barang sitaan narkoba.

Akan tetapi, Teddy berdalih, niat awalnya memperkenalkan mereka karena untuk melakukan penangkapan terhadap Linda.

“Sesungguhnya, niatan saya adalah untuk melakukan penangkapan terhadap Linda,” ucapnya.

Ia berharap dengan ditangkapnya Linda akan membalaskan kekecewaan karena sempat dibohongi terkait operasi penangkapan di Laut China Selatan dan Selat Malaka.

Selain itu, ia berharap dengan adanya penangkapan Linda, maka AKBP D bisa mendapatkan reward dari pimpinan.

Namun ternyata, lanjut dia, implementasi dari teknik delivery control maupun under cover oleh Kapolres tidak dilakukan secara prosedural.

"Di sinilah saya disebut terlibat telah memperkenalkan Anita alias Linda kepada Kapolres Kota Bukittinggi untuk transaksi narkoba,” tutur dia.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini