Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Pemuda Asia Afrika atau Asian African Youth Government (AAYG), Respiratori Saddam Al Jihad, mengapresiasi keberhasilan diplomasi pemerintah Indonesia dalam menjalankan rangkaian pelaksanaan G20 yang dimulai sejak 1 Desember 2021 dan puncaknya pada 15-16 November 2022 di Nusa Dua, Bali.
Menurut Saddam, dari berbagai pertemuan baik bilateral maupun multilateral dengan negara lain dibahas berbagai topik strategis global seperti ekonomi, energi, dan pangan menuju KTT G-20.
"Pemerintah Indonesia menunjukkan taring bahwa negara ini bisa dipercaya oleh dunia untuk terlibat dalam stabilitas ekonomi khususnya akibat Covid-19,” kata Saddam dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (15/11/2022).
Saddam juga menegaskan bahwa kesuksesan yang dicapai Indonesia sebagai presidensi G20 sejauh ini, tidak terlepas dari peran dan ketegasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca juga: Jokowi Kenakan Pakaian Adat Bali Payas Agung Saat Gala Dinner KTT G20: Ini Maknanya
Ia mengajak semua pihak untuk memberikan dukungan sebesar-besarnya kepada Jokowi agar pelaksanaan KTT G-20 bisa berjalan lancar dan berdampak pada stabilitas ekonomi global dan nasional.
“Kita turut mendukung Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan G20 dengan baik dan terlaksana secara damai. Di bawah kepemimpinan Bapak Joko Widodo, acara ini dapat berjalan lancar dan Indonesia mendapatkan kepercayaan dunia internasional dan pemulihan ekonomi global-nasional bisa tercapai,” katanya.
Ia melanjutkan dengan adanya G20 yang di dalamnya ada 19 negara utama dan Uni Eropa dapat mewujudkan dunia yang lebih baik dan sejahtera mengingat dampak negatif dari Covid-19 yang tidak terhindarkan.
Ditambah dengan adanya situasi krisis Rusia dan Ukraina serta dinamika geopolitik dunia yang terus berlangsung.
“G20 memiliki kekuatan yang luar biasa ketika memang serius memperbaiki ekonomi global dari hantaman Covid-19 sebelumnya dan potensi krisis global. Bayangkan yang tergabung didalamnya G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia,” katanya.