"Memang tidak ada riwayat imunisasi," kata Maxi.
Ia memaparkan, anak dari desa Mane tersebut mengalami gejala awal panas dan flu pada tanggal 6 Oktober 2022.
Kemudian anak itu mulai lumpuh ditandainya dengan tungkai lemah pada 9 oktober.
Anak kemudian dibawa ke RSUD TCD Sigli pada 16 Oktober.
Baca juga: Wabah Polio Menyebar di Pakistan, Pejabat Sebut Para Orang Tua Diperdaya Konspirasi
Tanggal 21 dan 22 Oktober dokter anak mencurigai polio dan mengambil dua spesimen.
lalu spesimen itu dikirim ke provinsi Aceh dan Jakarta, serta hasilnya diterima BKPK yang kemudian diperiksa pada tanggal 7 November.
Keluar hasilnya melalui PCR bahwa pasien mengalami polio tipe 2 dan ada tipe 3 dari Sabin.
"Juga dikirim ke lab Biofarma untuk dilakukan sequensing dan ternyata memang dia positif Polio tipe 2," kata dokter Maxi.
Menyusul temuan satu kasus Polio di kabupaten Pidie, Aceh, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Indonesia menjadi negara ke 16, yang menetapkan KLB pada kasus polio ini.
Sebelumnya sudah ada 15 negara yang sudah melaporkan kasus polio virus tipe dua per 15 November 2022.
Yaitu ada Yaman, kongo, Nigeria, Central Africa Republic, Ghana, Somalia Nigeria, Chad, USA, Algeria, Mozambik, Eriteria, Togo dan Ukraina.
"Dan kita tahun ini ya satu melaporkan dari Aceh jadi negara ke-16 yang ada Polionya. Setiap penemuan satu kasus polio untuk merupakan suatu kejadian luar biasa. Jadi masuk di KLB," ujar dia.