"Mohon besok juga putar CCTV di rumah Saguling karena itu penting untuk fakta persidangan," kata Hakim Ketua, Wahyu Iman Santosa.
Sebagaimana diketahui, persidangan Selasa (29/11/2022) akan menghadirkan dua terdakwa, yaitu Ferdy Sambo dan isterinya, Putri Candrawathi.
Dalam kasus ini, keduanya telah ditetapkan sebagai terdakwa.
Selain itu, ada pula tiga terdakwa lainnya, yaitu Bripka Ricky Rizal, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, dan Kuwat Maruf.
Kelimanya telah didakwa pasal 340 subsidair Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Kemudian, ada pula terdakwa obstruction of justice atau perintangan perkara. Mereka ialah Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, Chuck Putranto, Irfan Widianto, Arif Rahman Arifin, dan Baiquni Wibowo.
Para terdakwa obstruction of justice telah didakwa Pasal 49 juncto Pasal 33 subsidair Pasal 48 ayat (1) juncto Pasal 32 ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau dakwaan kedua pasal 233 KUHP subsidair Pasal 221 ayat (1) ke 2 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP.
Saksi Ahli Bidang Digital Forensik
Sidang perkara dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J kembali digelar pada, Senin (28/11/2022) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pada hari ini, tiga terdakwa yaitu Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf kembali disidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Satu di antara saksi-saksi yang dihadirkan ialah Heri Priyanto sebagai saksi ahli dalam hal digital forensik.
Kehadirannya diminta oleh Majelis Hakim untuk membuka file rekaman CCTV di sekitar rumah dinas Mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.
"Nanti dihadirkan saja saksi ahlinya setelah istirahat makan siang," ujar Hakim Ketua, Wahyu Iman Santosa dalam persidangan pada Senin (28/11/2022),
Setelah dihadirkan, Heri pun disumpah sebagai saksi ahli pada hari itu.