Pada pelaksanaan autopsi korban Tragedi Kanjuruhan tersebut. Delapan orang dokter tersebut dibagi dalam tiga struktur pelaksana tugas.
Yakni, sebagai penasehat, terdiri dari dua dokter yang berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair).
Meliputi, Prof. Dr. Med. dr. H. M. Soekry Erfan Kusuma, Sp. FM., Subsp. SBM (K), DFM, dan Prof. Dr. H, Ahmad Yudianto, dr., Sp.FM.,Subsp. SBM, SH, M. Kes
Kemudian, bertindak sebagai ketua tim autopsi, Nabil Bahasuan, dr. SpFM.,SH.,MH, yang juga menjabat sebagai Ketua PDFI Cabang Jatim, dan merupakan dokter forensik dari Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah Surabaya.
Selanjutnya, lima orang anggota dokter pelaksana dalam autopsi tersebut, yakni:
1) Abdul Aziz, dr. Sp. FM (RSUD Dr. Soetomo Surabaya)
2) Deka Bagus Binarsa, dr., Sp. FM
(RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang / Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang)
3) Edy Suharto, dr., Sp. FM (RSUD Syarifah Ratoe Ebo Kabupaten Bangkalan Madura)
4) Nily Sulistyorini, dr., Sp. FM (Fakultas Kedokteran Unair Surabaya)
5) Rahmania Kemala Dewi, dr. Sp. FM (RS Unair Surabaya)
Secara teknis, terdapat enam dokternya ahli forensik yang hadir langsung dalam pelaksanaan autopsi pada pukul 08.00 WIB di TPU Wajak, Kabupaten Malang.
Ketua tim autopsi, Nabil Bahasuan, dr. SpFM.,SH.,MH, yang juga menjabat sebagai Ketua PDFI Cabang Jatim, dan merupakan dokter forensik dari Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya.
Kemudian, lima orang anggota dokter pelaksana dalam autopsi tersebut, yakni 1) Abdul Aziz, dr. Sp. FM (RSUD Dr. SoetomoSurabaya); 2) Deka Bagus Binarsa, dr., Sp. FM (RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang/Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang).
Baca juga: Dua Pasal Ditolak, Tim Gabungan Aremania Batal Buat Laporan Tragedi Kanjuruhan di Bareskrim Polri
Selanjutnya, 3) Edy Suharto, dr., Sp. FM (RSUD Syarifah Ratoe Ebo Kabupaten Bangkalan Madura); 4) Nily Sulistyorini, dr., Sp. FM (Fakultas Kedokteran Unair Surabaya); dan, 5) Rahmania Kemala Dewi, dr. Sp. FM (RS Unair Surabaya).