"Pada sisi keamanan terdapat beberapa potensi gangguan yang harus diwaspadai seperti kemacetan, kepadatan bandara, terminal dan pelabuhan," kata Sigit.
Baca juga: Kapolri Tekankan Potensi Kemacetan Hingga Ancaman Teorisme Jelang Natal dan Tahun Baru
Selain itu, potensi ancaman terorisme juga dikatakannya menjadi hal yang perlu diwaspadai selama perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini.
Sigit menegaskan, dirinya tak ingin kejadian teror di Polsek Astanaanyar kembali terjadi terlebih pada perayaan Natal dan Tahun Baru yang sudah bisa di hadiri oleh masyarakat.
"Tingkatkan Patroli di daerah rawan, ancaman teroris juga menjadi potensi gangguan serius. Perlu saya tekankan, potensi teroris seperti di Polsek Astanaanyar tidak boleh terjadi, lakukan penjagaan ketat," tegas Kapolri.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Panglim TNI Laksamana Yudo Margono menambahkan pihaknya mengaku siap membantu Polri dalam pengamanan perataan Nataru kali ini.
Dikatakan Yudo, dalam pelaksanaan pengamanan kali ini ia menuntut agar TNI-Polri dapat bertindak tegas namun tetap humanis terhadap gangguan kamtibmas yang terjadi saat perayaan.
"TNI-Polri dituntut harus tegas namun juga tetap harus humanis kepada masyarakat. Sehingga kepercayaan masyarakat dapat selalu terjaga dan masyarakat sangat mengharapkan peran kita dalam menjaga keselamatan mereka," ujarnya.
TNI juga bakal mengerahkan sejumlah alutsista dalam pelaksanaan pengamanan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 mendatang.
Yudo mengatakan pengerahan alutsista ini untuk mengantisipasi jika pada pelaksanaan Nataru kali ini terdapat kejadian yang tidak diinginkan.
"Kita siapkan alat tempur material alutsista kita diantaranya kapal rumah sakit kita standby-kan untuk antisipasi dalam pelaksanaan Nataru kali ini," kata Yudo.
Selain kapal rumah sakit, TNI dikatakan Yudo juga akan menyiagakan kapal angkut laut untuk menjadi transportasi bantuan yang akan digunakan masyarakat dalam perayaan Nataru kali ini.
Disebutnya, untuk pengerahan kapal angkutan laut dalam hal ini bersifat situasional jika nantinya PT Pelni membutuhkan bantuan kapal angkut yang akan digunakan masyarakat.
"Apabila nanti diperlukan mungkin Pelni tidak cukup menampung angkutan laut dan kita siap menampung angkutan laut dan kita siap untuk membantu untuk angkutan laut bagi masyarakat yang membutuhkan," ucapnya.
Sementara itu untuk kelancaran transportasi di wilayah laut pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Polairud dan Bakamla serta unsur laut lainnya untuk mengamankan jalur penyebrangan via laut.
"Kita ini terdiri dari banyak pulau ya juga banyak masyarakat yang pasti menyebrang sehingga dengan mengantisipasi cuaca yang ada kita juga mengamankan pengamanan yang ada terhadap kapal-kapal penyebrangan," pungkasnya. (tribun network/fhm/dod)