Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Partai Hanura Wiranto dikabarkan segera bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN).
Partai Hanura menghormati keputusan politik Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu.
"Bergabungnya Pak Wiranto ke Partai Amanat Nasional adalah pilihan dan keputusan yang harus dihormati oleh siapa pun. Karena konstitusi kita mengatur hak-hak warga negara Indonesia dalam menentukan pilihan politiknya," ungkap politikus Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir, saat dikonfirmasi, Kamis (16/2/2023).
Inas mengaku kehilangan sosok Wiranto di Hanura.
Sebab, Inas merasa dibesarkan juga oleh Wiranto dalam kancah perpolitikan nasional.
"Merasa kehilangan tokoh besar yang telah berjasa mendirikan Partai Hanura dan pernah melahirkan anggota-anggota dewan dari mulai tingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat, jika tidak, mungkin saya sendiri tidak pernah duduk di parlemen pada periode lalu," ujar Inas.
Baca juga: Mantan Ketua Umum Sebuah Parpol akan Gabung ke PAN, Diumumkan pada Rakornas 26 Februari di Semarang
Lebih lanjut, Inas menyanjung pengalaman Wiranto di pemerintahan yang berkiprah sejak rezim orde baru.
Dia meyakini PAN bakal makin kuat dengan bergabungnya Wiranto.
"Merupakan keberuntungan luar biasa bagi PAN ketika pak Wiranto melego jangkarnya untuk berlabuh di partai besutan Zulkifli Hasan tersebut, karena akan menambah kekuatan politik Partai Amanat Nasional," pungkas Inas.
Profil Singkat Wiranto
Wiranto merupakan Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Polhukam.
Karier Wiranto dimulai di TNI atau dulu disebut sebagai ABRI.
Tak hanya di dunia militer, kariernya pun merambah ke dunia politik.
Pria kelahiran Yogyakarta 72 tahun silam itu menyelesaikan pendidikannya di Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang pada tahun 1968.
Sepanjang kariernya di TNI, Wiranto sempat menduduki sejumlah jabatan strategis. Ia pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada tahun 1989-1993.
Kariernya pun semakin menanjak.
Ia sempat menduduki posisi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 1997-1998.
Setelah itu, Wiranto menjadi Panglima TNI hingga 1999.
Wiranto juga sempat menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan Kabinet Reformasi (1998-1999) dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Kabinet Abdurrahman Wahid (1999-2000).
Di sisi lain, Wiranto juga berkarier di dunia politik. Ia terbilang telah bolak-balik di bursa pencalonan pemimpin negara ini.
Pada 2004, Wiranto maju sebagai calon presiden.
Kemudian, pada Pemilu 2009, Wiranto mencalonkan diri sebagai cawapres.
Sayangnya, ia belum pernah memenangi pemilu.
Dalam kancah partai politik, Wiranto terbilang sudah merasakan asam garam.
Puncak kariernya di dunia politik adalah saat dia menjadi pendiri dan Ketua Umum Partai Hanura.
Ketika terpilih sebagai Menko Polhukam pada tahun 2016, Wiranto mundur dari jabatannya sebagai Ketum Partai Hanura.
Diumumkan Saat Rakornas 26 Februari di Semarang
Mantan ketua umum partai politik (parpol) yang bakal bergabung dengan PAN akan diumumkan oleh Ketua Umum Zulkifli Hasan saat Rakornas di Semarang pada 26 Februari 2023.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/2/2023)..
"Ya, itu InsyaAllah diumumkan di Rakornas tanggal 26 Februari di Semarang," ungkap Yandri.
Lebih lanjut, Yandri memberi bocoran terkait latar belakang mantan ketum parpol yang akan bergabung dengan PAN itu.
Yandri menyebut sosok itu saat ini berada di pemerintahan dan merupakan seorang purnawirawan.
"Yang mantan ketum ini insya Allah betul apa ya. Sekarang Beliau di pemerintahan, mantan purnawirawan," ujarnya.
"Iya akan diperkenalkan secara langsung oleh Bang Zulhas (Zulkifli Hasan) di acara rakornas," imbuhnya.
Selain mantan ketua umum, Yandri mengungkapkan PAN juga akan mengumumkan artis nasional yang akan bergabung.