Nashim Khan pun mendukung penuh kebijakan Menteri Bahlil yang mewajibkan para investor yang berinvestasi di Indonesia membangun kerja sama dengan UMKM yamg ada di sekitar usaha mereka.
Bagi Nashim syarat tersebut merupakan satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh investor.
“Perlu sekali pengusaha besar yang menanamkan investasi di Indonesia untuk menjalin mitra dengan UMKM. Ini salah satu kewajiban yang harus dipenuhi investor, kita ingin UMKM di Indonesia bisa berperan dan menjadi bagian penting dalam kegiatan usaha masyarakat,” ucapnya.
“Maka UMKM ini harus dilibatkan dalam kegiatan usaha yang dijalankan para investor itu. Bidang yang digarap UMKM bisa menjadi pelengkap kegiatan usaha dan berperan signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Nashim Khan pun mendorong Menteri Bahlil memprioritaskan para masyarakat sekitar yang selama ini dilupakan semua sektor.
Dalam semua titik sektoral wilayah pasti ada kekuatan kultur yang terstruktur seperti Yayayasan Pondok pesantren yang bisa dijadikan mitra dalam sgala hal investasi ke depan.
“Jelas legelitas, kearifan lokal, profesional, aman, nyaman, juga pemberdayaan ummat untuk regenerasi terbaik ke depannya,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan 80 persen dari investasi yang mengkrak senilai Rp708 triliun sejak ia mulai menjabat sebagai Kepala BKPM di 2019.
Salah satunya investasi Lotte Chemical senilai sekitar Rp60 triliun yang sempat mangkrak sejak masuk pada 2016 karena permasalahan kepemilikan tanah. Tak hanya di Pulau Jawa, di luar pulau Jawa juga diselesaikan oleh Menteri Bahlil.