“Kenali kanan , kirinyanya dulu. Amati betul hotelnya, ingat baik - baik ciri fisiknya. Jangan lupa nama dan alamat hotelnya apa,” jelasnya.
Setelah itu, kata dia, di setiap kartu hotel itu tertera nama hotel disampingnya dan di halaman belakang biasanya ada peta hotelnya.
Peta itu, kata dia, bisa dimanfaatkan para jamaah haji untuk bisa kembali ke tempat penginapan dengan mengikuti petunjuk yang ada.
“Semisal naik bus sholawat, jangan sampai salah warna. Sekalipun tidak hafal rutenya, bisa mengingat nomor atau warnanya saja,” tururnya.
Atau, lanjut Arsad, jika ingin lebih aman lagi, jangan lupa menyimpan nomor Ketua Kloter, Ketua Rombongan atau Ketua Regu masing - masing jamaah.
“Saya juga titip , jangan segan tanya petugas. Di sana, petugas kami sudah sangat banyak sekali. Bisa tanya - tanya ke petugas,” urainya.
Hanya saja, kata dia, saking besarnya area Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, sehingga berapapun jumlah petugas haji pasti tidak terlihat.
“Tapi tenang, petugas siap membantu, melayani bahkan mengantarkan jamaah kembali ke hotel jika memang tersesat bingung jalan pulang,” pungkas dia.