TRIBUNNEWS.COM - Eks Kapolda Sumbar, Irjen Teddy Minahasa mengkalim dirinya merasa dijebak oleh istri mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara, Rakhma Darma Putri terkait perkara peredaran narkoba.
Hal ini disampaikannya saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Kamis (13/4/2023).
Awalnya, Teddy mengklaim dirinya dijebak oleh Rakhma terkait rekaman telepon yang sempat dibuka di persidangan beberapa waktu lalu.
Menurutnya, rekaman telepon yang dibuka oleh Rakhma dan ayah Dody, Maman Supratman telah menyudutkan dirinya.
Teddy menyebut rekaman telepon itu tidak berkaitan dirinya agar Dody mau bersekutu dengannya.
Baca juga: Teddy Minahasa Tuding Dody Prawiranegara Tiru Strategi Richard Eliezer dalam Kasus Ferdy Sambo
Namun, percakapan itu justru terkait Rakhma yang meminta tolong kepada Teddy dalam kasus peredaran narkoba ini.
"Tentang drama Maman dan Rakhma. Mohon izin majelis hakim Yang Mulia, saya sama sekali tidak menyangka bahwa Maman Supratman bisa memutarbalikkan fakta seperti itu."
"Pada awalnya justru Rakhma yang berulang kali meminta tolong kepada saya melalui istri saya, meskipun Rakhma tahu bahwa saya juga sama (dengan Dody) berada di dalam tahanan," katanya saat sidang dan ditayangkan di YouTube Kompas TV.
Setelah adanya percakapan dengan Rakhma, Teddy pun menghubungi Maman terkait permintaan bantuan dari menantunya tersebut.
Hanya saja, kata Teddy, Maman menolak untuk membicarakan kasus yang menjerat Dody lantaran telah diurusi oleh Rakhma.
Sehingga, Teddy mengklaim percakapan antara Rakhma dan Maman bukan bentuk intervensi namun terkait permintaan bantuan dari istri Dody.
"Kemudian saya menghubungi Maman Supratman dan dia bilang bahwa terkait kasus Dody yang mengurusi adalah Rakhma. Persoalannya adalah darimana saya dapat nomor telepon Maman? Ya dari Rakhma, Yang Mulia."
"Kemudian Maman Supratman mengatakan bahwa persoalan Dody Prawiranegara yang mengurusi adalah Rakhma. Oleh karena itu saya mengubungi Rakhma Kembali, sama sekali saya tidak ada menekan dan intervensi, semata-mata hanya ingin menolong Dody sesuai permintaan bantuan Rakhma kepada saya walaupun saya sama-sama mendekam dalam penjara," bebernya.
Baca juga: Teddy Minahasa Merasa Dibidik untuk Dijatuhkan dan Dibinasakan di Kasus Narkoba
Tak sampai di situ, Teddy pun menilai direkamnya percakapan antara dirinya dengan Rakhma dan Maman adalah bentuk penjebakan.