Etnis Tionghoa juga tercatat berperan aktif dalam gerakan nasionalis Indonesia, khususnya pada masa penjajahan Belanda.
Sejak masa prakemerdekaan hingga pascakemerdekaan, peran masyarakat Tionghoa di Indonesia sangatlah penting.
Misalnya membantu negara dalam bidang kesehatan dengan mendirikan rumah sakit dan berperan dalam pendidikan dengan mendirikan universitas dan sekolah swasta.
“Misalnya acara Sumpah Pemuda di gedung milik Sie Kong Liong. Peristiwa di Rengasdengklok menggunakan rumah milik Djiaw Kie Siong,” ujar I Wayan Suparmin, Ketua Umum Perhimpunan Tionghoa Indonesia (INTI) cabang Jakarta dan Ketua Yayasan Sosial Candranaya, saat menjadi pembicara kedua dalam seminar tersebut.
I Wayan juga menekankan kebebasan dan keberhasilan politik yang diraih etnis Tionghoa di era reformasi ini.
Namun, dia mengimbau masyarakat Tionghoa tetap bijak dan berhati-hati karena masih ada riak dan tantangan menjelang tahun politik 2024.